Rupiah Dibuka Perkasa, Bisa Bertahan Seharian?

Rupiah menguat 5,50 poin

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka pada level Rp15.235 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan, Kamis pagi (31/8/2023). Artinya, rupiah menguat atas dolar AS pada awal perdagangan hari ini.

Dikutip Bloomberg, rupiah menguat 5,50 poin atau 0,04persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan Rabu (30/8/2023), kurs rupiah berada pada level Rp15.240,5 per dolar AS.

1. Sejumlah mata uang bergerak variasi

Pergerakan mata uang di kawasan Asia pagi ini yang bergerak menguat terhadap dolar AS, di antaranya, yen Jepang menguat 0,25 persen, dolar Hongkong menguat 0,02 persen, dolar Singapura menguat 0,05 persen, 

Sementara itu, rupee India melemah 0,04 persen, yuan China melemah 0,01 persen, won Korea melemah 0,01 persen, dolar Taiwan melemah 0,10 persen.

Baca Juga: Rupiah Perkasa Seharian di Level Rp15.240,5 per Dolar AS

2. Rupiah masih akan menguat seharian

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong, mengatakan laju kurs rupiah masih akan menguat sepanjang hari ini terhadap dolar AS. 

Penguatan rupiah hari ini disebabkan oleh faktor data pertumbuhan ekonomi AS di kuartal II tumbuh sebesar 2,1 persen di bawah estimasi pemerintah sebelumnya. 

"Rupiah diperkirakan akan tetap menguat ditengah pergerakan dolar AS yang tengah melemah, setelah data PDB AS kuartal II di revisi lebih rendah," ucapnya kepada IDN Times, Rabu (31/8/2023).

Selain itu, dolar AS mengalami pelemahan karena statistik data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan. 

3. Sejumlah data ekonomi AS masih di bawah ekspektasi

Sementara itu, Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan sejumlah data ekonomi AS yang dirilis berada di bawah ekspektasi pasar. 

"Data jumlah orang yang dipekerjakan bulan Agustus dan data PDB AS kuartal kedua menunjukkan penurunan yang memicu ekspektasi bahwa Bank Sentral AS tidak akan menaikan suku bunga acuannya pada rapat mendatang," ucapnya saat dihubungi. 

Kemudian data tenaga kerja AS dan data inflasi menjadi pertimbangan utama Bank Sentral AS dalam menentukan kebijakan moneternya. Bahkan The Fed pernah mengatakan bahwa untuk menurunkan inflasi, kondisi ketenagakerjaan tidak bisa terlalu kuat.

"Kondisi ini pun mendorong penguatan rupiah. Sehingga sepanjang hari ini, rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.180 hingga Rp15.200 per dolar AS, dengan resisten di sekitar Rp15.280 per dolar AS," ucapnya. 

Baca Juga: Rupiah Perkasa Lagi di Awal Perdagangan, Tahan Sampai Sore?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya