SUN Terra Kembangkan Proyek PLTS hingga 5 MWp

Sektor jasa distribusi bakal percepat penetrasi EBT

Jakarta, IDN Times - Perusahaan pengembang energi surya, SUN Terra, telah mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) lebih dari 5  megawatt peak (MWp) sejak 2020 hingga saat ini.

CEO SUN Terra, Fanda Soesilo mengatakan aktivitas mereka sejalan dengan upaya pemerintah mendorong penggunaan PLTS Atap, untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada berbagai sektor.

"SUN Terra telah bekerja sama dengan berbagai pihak dengan melakukan instalasi PLTS, guna mengurangi jejak karbon dari aktivitas operasional setiap perusahaan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (14/7/2023).

Baca Juga: PLN Indonesia Power Mau Bangun PLTS 1.200 Megawatt 

1. Sektor jasa distribusi potensial dukung percepatan EBT

SUN Terra Kembangkan Proyek PLTS hingga 5 MWpIlustrasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) milik PT. PLN (dok. PLN)

Fanda mengatakan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT). Hal itu sesuai dengan upaya pemerintah mencapai target capaian nol emisi karbon pada 2050, serta tingkat bauran energi terbarukan sebesar 23 persen di tahun 2025.

"Sektor jasa distribusi dipercaya menjadi sektor potensial untuk percepatan penetrasi EBT," jelasnya.

2. PLTS di SPBU bp-AKR bisa turunkan emisi karbon 277 ton

SUN Terra Kembangkan Proyek PLTS hingga 5 MWpPom bensin BP (Instagram/79chellios)

Adapun salah satu proyek PLTS terbaru yang dibangun oleh SUN Terra adalah di SPBU bp Metland Cybercity, Tangerang. Menurutnya penggunaan sistem PLTS di SPBU bp-AKR, dapat menurunkan emisi karbon sebanyak 277 ton dan setara menanam 8.628 pohon selama 25 tahun.

"bp-AKR mulai menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan instalasi PLTS Atap berkapasitas 23,1 kWp," ungkapnya.

Dengan demikian, ia berharap proyek PLTS di SPBU bp-AKR dapat menjadi contoh bagi sektor distribusi jasa lainnya untuk mengadopsi teknologi PLTS sebagai sumber energi alternatif.

"Ini adalah sumber energi yang ramah lingkungan karena menghasilkan energi bersih dan dapat membantu mencapai target bauran energi terbarukan." 

Baca Juga: Dorong Nol Emisi Karbon, FPCI Gelar Net Zero Summit 2023

3. ASEAN tidak bisa capai net zero tanpa Indonesia

SUN Terra Kembangkan Proyek PLTS hingga 5 MWpMenteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan Indonesia memiliki peran penting dalam terwujudnya cita-cita net zero emission di kawasan ASEAN. Sebab, Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di kawasan. 

Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mencapai target emisi nol pada 2060 atau lebih awal. Salah satunya,  melalui Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia yang telah ditingkatkan.

Pengurangan emisi CO2 yang awalnya ditargetkan hanya 29 persen, sekarang ditingkatkan menjadi 31,89 persen melalui upaya sendiri. Sedangkan apabila digabungkan dengan dukungan global, target pengurangan emisi CO2 meningkat menjadi 43,2 persen dari target semula 41 persen.

Baca Juga: Begini Upaya Pertamina Capai Target Net Zero Emission di Tahun 2060 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya