Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Mulai Lawatan Lima Hari ke Asia Bahas Perdagangan dan Keamanan

Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)
Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)
Intinya sih...
  • Trump akan menghadiri KTT Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di Malaysia pada Minggu (26/10/2025), yang berfokus pada kerja sama perdagangan dan isu kawasan.
  • Pasar global menanti hasil pertemuan tersebut, termasuk kemungkinan pengurangan tarif atau komitmen baru dari China untuk membeli produk pertanian dan industri AS.
  • Di Jepang, Trump akan bertemu Perdana Menteri Sanae Takaichi, yang baru menjabat sebagai perdana menteri perempuan pertama negara tersebut pada Oktober 2025.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memulai lawatan resmi ke Asia selama lima hari pada Jumat (24/10/2025), dengan kunjungan ke Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan. Perjalanan ini menjadi kunjungan pertamanya ke kawasan tersebut sejak ia kembali menjabat pada Januari 2025.

Dalam agendanya, Trump dijadwalkan mengadakan pembicaraan perdagangan penting dengan Presiden China Xi Jinping. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk bertemu pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, guna membahas isu perdagangan dan keamanan.

Saat berada di pesawat kepresidenan Air Force One, Trump berbicara kepada wartawan mengenai harapannya atas pertemuan dengan Xi. Ia berharap dapat mencegah tarif 100 persen yang dijadwalkan berlaku mulai 1 November 2025, serta membahas isu Taiwan, sanksi terhadap Rusia, dan pembebasan pendiri surat kabar Hong Kong, Jimmy Lai.

“Itu ada dalam daftar saya. Saya akan bertanya … Kita lihat apa yang terjadi,” katanya, dikutip dari The Guardian.

1. Trump hadiri KTT ASEAN dan bahas perdagangan global

ilustrasi ruang konferensi (pexels.com/Jan van der Wolf)
ilustrasi ruang konferensi (pexels.com/Jan van der Wolf)

Trump akan menghadiri KTT Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) di Malaysia pada Minggu (26/10/2025), yang berfokus pada kerja sama perdagangan dan isu kawasan. Dalam kesempatan itu, ia dijadwalkan menandatangani perjanjian perdagangan dengan Malaysia, memantau kesepakatan damai antara Thailand dan Kamboja, serta bertemu Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva untuk memperbaiki hubungan diplomatik.

Selanjutnya, Trump akan menuju Korea Selatan untuk menghadiri KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Gyeongju. Ia dijadwalkan bertemu kembali dengan Xi untuk mencari jalan keluar dari perang dagang antara AS dan China yang dipicu kebijakan tarif tinggi dari Washington. Pasar global kini menanti hasil dari pertemuan tersebut, termasuk kemungkinan pengurangan tarif atau komitmen baru dari China untuk membeli produk pertanian dan industri AS, seperti kedelai serta pesawat Boeing.

2. Trump perkuat aliansi strategis dengan Jepang

Sanae Takaichi mengisi acara di Prefektur Fukuoka (x.com/@takaichi_sanae)
Sanae Takaichi mengisi acara di Prefektur Fukuoka (x.com/@takaichi_sanae)

Di Jepang, Trump akan bertemu Perdana Menteri Sanae Takaichi, yang baru menjabat sebagai perdana menteri perempuan pertama negara tersebut pada Oktober 2025. Pertemuan keduanya difokuskan untuk memperkuat hubungan antara AS dan Jepang, yang selama ini menjadi pilar penting bagi stabilitas Asia-Pasifik.

Kunjungan itu menjadi bagian dari upaya diplomasi Trump mempererat ikatan dengan mitra strategis di kawasan. Pemerintah kedua negara diharapkan dapat memperluas kerja sama ekonomi dan pertahanan, seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.

3. Trump buka peluang dialog baru dengan Korea Utara

Kim Jong-Un Bertemu Presiden Donald Trump di Singapura, 12 Juni 2018
Kim Jong-Un Bertemu Presiden Donald Trump di Singapura, 12 Juni 2018. (Shealeah Craighead, Public domain, via Wikimedia Commons)

Trump kembali menyampaikan keterbukaannya untuk bertemu dengan Kim Jong-un.

“Saya mau. Jika kalian ingin menyebarkan kabar, saya terbuka untuk itu,” ujarnya, mengingat hubungan baik mereka dari tiga pertemuan pada masa jabatan pertamanya.

Namun, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa pertemuan tersebut belum dijadwalkan. Di sisi lain, Menteri Penyatuan Korea Selatan, Chung Dong-young, menyebut peluang pertemuan di KTT APEC cukup besar dan mendorong kedua pihak agar tidak melewatkan kesempatan diplomatik ini, dilansir dari Al Jazeera.

Kim juga menunjukkan kesiapan untuk berdialog jika AS menghentikan tuntutan denuklirisasi penuh. Ia menyatakan bahwa dirinya masih memiliki kenangan positif terhadap Trump dari pertemuan sebelumnya.

Trump pun menanggapi dengan pengakuan atas kemampuan nuklir Korea Utara.

“Yah, saya pikir mereka semacam kekuatan nuklir. Ketika kalian bilang mereka harus diakui sebagai kekuatan nuklir, yah, mereka punya banyak senjata nuklir, saya akan bilang begitu,” katanya.

Pernyataan tersebut berbeda dari pendekatan tradisional AS yang menuntut denuklirisasi penuh, sementara pejabat Washington menurunkan ekspektasi terhadap kemungkinan pertemuan langsung dalam waktu dekat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Didukung Ekosistem Emas, Laba Pegadaian Naik 27,7 Persen

25 Okt 2025, 23:27 WIBBusiness