3 Tantangan PLN Genjot Penggunaan Energi Bersih

PLN perlu suntikan dana besar untuk bangun infrastruktur

Jakarta, IDN Times - PT PLN (Persero) mengakui ada cukup banyak tantangan yang dihadapi dalam menggenjot penggunaan energi bersih di Indonesia. Sebagai pemeran utama, PLN menjelaskan setidaknya ada tiga tantangan dalam penerapan energi bersih di Indonesia.

Vice President Transisi Energi dan Perubahan Iklim PLN, Anindita Satria Surya, menjelaskan sederet tantangan itu dalam panggung Visionary Leaders Indonesia Millennial and Gen Z Summit 2023 bertajuk Energizing Tomorrow: Unveiling the Wonders of The Energy Transition di The Dome Senayan Park, Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Pertama, kebijakan pemerintah yang mendukung upaya untuk memperluas penggunaan energi bersih tersebut.

"Bicara transisi energi, kita perlu ada semacam kebijakan pemerintah untuk mendukung transisi energi menuju net zero emission (NZE). Pemerintah sudah punya target pengurangan emisi di 2030, target NZE 2060. Bagaimana target tersebut menjadi goal yang harus dicapai, memang itu perlu dukungan kebijakan," kata Anindita.

Kedua, ketersediaan dana dalam untuk mewujudkan rencana tersebut, terutama dalam menambah pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

"Kebutuhan investasi memang betul. Bicara transisi energi, kita bicara mobilisasi investasi untuk proses pembangunan transisi energi tersebut," kata Anindita.

Ketiga, teknologi yang memadai untuk pembangunan pembangkit berbasis EBT itu sendiri.

"Itu tiga tantangan terbesar yang memang harus kita hadapi," ucap Anindita.

Menurutnya, dalam mengatasi tiga tantangan tersebut, PLN harus berkolaborasi dengan berbagai institusi, mulai dari pemerintah, perbankan, dan perusahaan lain.

"Kebijakan kami koordinasikan dengan Kementerian ESDM. Bagaimana kami bersinergi terkait penyusunan Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional, itu adalah rencana dari pemerintah untuk jangka panjang, itu atasnya kebijakan energi nasional," kata Anindita.

Terkait kebutuhan dana, PLN berkolaborasi dengan institusi keuangan internasional, dan perbankan. Terkait kebutuhan teknologi, PLN berkolaborasi dengan perusahaan manufaktur dari berbagai negara, dengan harapan bisa mendapat teknologi untuk penyediaan EBT yang bisa diimplementasikan di Indonesia.

"PLN selalu kolaborasi dengan manufaktur di luar negeri terkait perkembangan teknologi. Lalu terkait investasi, kita kolaborasi dengan institusi-institusi keuangan internasional," kata Anindita.

IDN Media menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2023, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. 

Dengan tema Purposeful Progress, IMGS 2023 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara. 

IMGS 2023 diadakan pada 24 - 26 November 2023 di Pulau Satu dan Dome Senayan Park, Jakarta. Dalam IMGS 2023, IDN Media juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2024. 

Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Advisia sebagai Research Partner. Melalui survei ini, IDN Media menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya