AirAsia Lirik Pesawat Selain Airbus buat Ekspansi Rute
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kuala Lumpur, IDN Times - Capital A, induk Grup AirAsia, menargetkan memiliki 377 armada pesawat dalam lima tahun ke depan. Mereka ingin melanjutkan ekspansi rute penerbangan.
CEO of Capital A and Advisor AirAsia Aviation Group, Tony Fernandes mengatakan pihaknya sedang mencari pesawat dari produsen selain Airbus untuk menambah armadanya, apabila Airbus tak bisa memenuhi pesanan AirAsia lebih cepat.
“Dalam lima tahun ke depan, kami akan tumbuh menjadi 377 armada pesawat, dan kami ingin terus berkembang,” kata Tony dalam konferensi di Pavillion Hotel, Kuala Lumpur, Jumat (26/4/2024).
Baca Juga: Sandiaga Dukung Rencana Air Asia Buka Penerbangan Langsung India-RI
1. Tak menutup opsi dari produsen pesawat lain
Saat ini, AirAsia memiliki 214 armada pesawat, dan seluruhnya diproduksi oleh Airbus. Tony mengatakan, jika Airbus tak bisa memenuhi pesanan AirAsia lebih cepat, maka perusahaan tak akan menutup kemungkinan melihat pilihan dari pabrik lain.
“Dan jika kami mendapat tawaran bagus dari produsen lain, kami akan sangat mempertimbangkannya,” ujar Tony.
Baca Juga: Penerbangan Air Asia dari Malaysia Sekarang Sudah Sampai ke Kertajati
Editor’s picks
2. Sudah diskusi dengan produsen pesawat lain
Tony mengatakan, pihaknya sudah memulai diskusi dengan produsen pesawat lainnya.
“Saat ini kita sedang berdiskusi dengan produsen pesawat lainnya,” tutur Tony.
Baca Juga: Gambar Penenun Danau Toba Hiasi Badan Pesawat Air Asia
3. Merger bisnis pesawat AirAsia bakal genjot rencana ekspansi
Pada hari ini, Capital A menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dan perjanjian pembelian untuk divestasi strategis Capital A dan akuisisi strategis Grup AirAsia atas bisnis penerbangannya.
Dengan transaksi itu, maka seluruh bisnis maskapai penerbangan Capital A digabungkan dalam entitas Grup AirAsia. Tony mengatakan, merger tersebut akan mendorong target perusahaan melakukan ekspansi rute-rute penerbangan AirAsia, terutama untuk penerbangan jarak jauh.
“Merger dan akuisisi ini seluruhnya soal tumbuh berkembangkan, itulah yang kita fokuskan,” tutur Tony.