Airlangga Usulkan Pengelola Pasar Sediakan Swab Antigen

Potensi penyebaran COVID-19 di pasar harus dipantau

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengusulkan para pengelola pasar menyediakan rapid test antigen atau swab test antigen di pasar untuk memantau potensi penyebaran COVID-19 di pasar.

Hal itu disampaikannya ketika menerima audiensi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) secara virtual kemarin, Selasa (21/9/2021).

"Pengelola pasar juga bisa menyediakan swab antigen di pasar untuk terus memonitor penyebaran COVID-19 di pasar tersebut,” kata Airlangga dikutip dari keterangan resminya, Rabu (22/9/2021).

Baca Juga: Harga Telur Masih Murah, Peternak di Malang Terpaksa Afkir Dini Ayam 

1. Pemerintah percepat vaksinasi pedagang pasar

Airlangga Usulkan Pengelola Pasar Sediakan Swab AntigenIlustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum IKAPPI, Abdullah Mansuri meminta pemerintah mempercepat vaksinasi bagi pedagang pasar.

Menanggapi permintaan itu, Airlangga mengatakan pemerintah akan membangun sentra vaksinasi di pasar. Namun, dia meminta para pedagang pasar aktif berkoordinasi dengan pihak terkait agar vaksinasi bisa dipercepat.

“Arahan Bapak Presiden sudah jelas bahwa vaksin didistribusikan sebanyak 50 persen melalui Dinas Kesehatan, 25 persen melalui Polri, dan 25 persen melalui TNI. Jadi, pengelola pasar harus aktif berkoordinasi dengan pihak terkait agar bisa mendirikan sentra vaksinasi di pasar sehingga vaksinasi untuk pedagang pasar bisa dipercepat," ucap Airlangga.

2. Pemerintah targetkan herd immunity di akhir tahun

Airlangga Usulkan Pengelola Pasar Sediakan Swab AntigenIlustrasi Vaksin. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selama ini, menurut Airlangga pemerintah terus mempercepat vaksinasi. Hal tersebut konsisten dilakukan untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity pada akhir tahun.

Adapun upaya yang dilakukan pemerintah ialah menjaga ketersediaan vaksin serta proses distribusi vaksin yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Pasalnya, selain menjadi penguatan di sektor kesehatan, vaksinasi juga menjadi salah satu upaya untuk memperkuat perekonomian.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Harga Pakan Jagung Turun Jadi Rp4.500 per Kg

3. Ada insentif buat UMKM, tapi sulit didapat pedagang pasar

Airlangga Usulkan Pengelola Pasar Sediakan Swab AntigenIlustrasi Insentif. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain membahas percepatan vaksinasi, IKAPPI juga menyampaikan para pedagang pasar kesulitan memperoleh insentif seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Banpres Produktif Usaha Mikro karena kendala pada pengumpulan data. Dalam catatan IKAPPI, Indonesia memiliki sekitar 14 ribu pasar tradisional dengan 12 juta pedagang yang terlibat.

Menanggapi hal tersebut, Airlangga mengarahkan para pedagang untuk segera mendaftarkan diri sebagai pelaku usaha melalui Online Single Submission (OSS), sehingga bisa memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) yang diterbutkan oleh oleh Kementerian Investasi/BKPM. Nantinya, pedagang pasar bisa terdata secara rinci by name, by address, by NIK dan data tersebut bisa dikoordinasikan sebagai acuan untuk pendataan penerimaan bantuan.

Lalu, Airlangga juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyalurkan bantuan tunai kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pengusaha warung. Diharapkan para pedagang pasar yang dinaungi juga oleh pengelola pasar dapat terdata dengan baik, sehingga bisa maksimal mendapatkan bantuan dari pemerintah.

“KUR tahun ini besar, yaitu Rp285 triliun dengan bunga hanya 3 persen. Jadi saya minta untuk segera ada digitalisasi data di IKAPPI agar bisa maksimal dalam profiling sehingga para pedagang pasar tidak luput dari bantuan-bantuan yang sedang disalurkan pemerintah,” tutur dia.

Baca Juga: Tak Ada PPKM Level 4 di Pasar Ciputat, Pedagang: Kami Butuh Makan!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya