Begini Kabar Proyek Giant Sea Wall untuk Cegah Jakarta Tenggelam

Tanggul raksasa bakal dibangun di pesisir Jakarta

Jakarta, IDN Times - Pemerintah membangun tanggul raksasa pengaman pantai (giant sea wall) di wilayah pesisir DKI Jakarta untuk mencegah banjir rob dan penurunan permukaan tanah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membeberkan proyek tersebut dibangun dengan tiga fase. Tiga fase tersebut akan diintegrasikan, dengan peluncuran hari ini yang dilakukan bersama Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.

“Dengan diluncurkan hari ini oleh Pak Menhan, mungkin ini menjadi sistem terintegrasi dari barat sampai ke timur. Kemudian, tentu proyek ini sangat diperlukan,“ kata Airlangga dalam Seminar Nasional Giant Sea Wall di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Baca Juga: Pemprov DKI akan Diskusi dengan Bappenas Bahas Proyek Giant Sea Wall  

1. Rincian fase pembangunan giant sea wall

Begini Kabar Proyek Giant Sea Wall untuk Cegah Jakarta TenggelamWakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau ngerjaan tanggul rob atau tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), di Caping Beam Tanggul Muara BKB, Jakarta Utara dan pengerukan lumpur di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (26/12/2021) (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Berdasarkan pemaparan Airlangga, pembangunan giant sea wall dibagi menjadi fase A, B, dan C. Pada fase A, dilakukan pembangunan tanggul pantai dan muara sungai kurang lebih sepanjang 120 kilometer (km). Fase B untuk pembangunan tanggul laut adaptif sisi barat sepanjang 20 km. Kemudian, Fase C untuk pembangunan tanggul laut adaptif sisi timur sepanjang 12 km.

Adapun pembangunan fase A sudah dimulai, dan ditargetkan selesai pada 2030, fase B mulai 2030, dan fase C mulai 2040. Namun, Targetnya, pada 2040 tanggul laut tertutup dengan waduk untuk air baku.

“Fase A pembangunan tanggul pantai dan sungai, dan sistem pompa dan folder ini di wilayah Jakarta. Fase B itu konsep terbuka di wilayah barat dan pesisir Jakarta. Yang C di wilayah timur Jakarta,” tutur Airlangga.

2. Pembangunan fase A dan B butuh dana Rp164 triliun

Begini Kabar Proyek Giant Sea Wall untuk Cegah Jakarta TenggelamPembangunan Tanggul Teluk Jakarta (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Adapun untuk pembangunan tanggul fase A diperkirakan membutuhkan dana Rp16,1 triliun, yang asalnya dari anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp10,3 triliun, dan Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp5,8 triliun.

Kemudian, tanggul fase B membutuhkan dana Rp148 triliun, dengan rincian Rp91 triliun untuk pembangunan tanggul dan jalan tol, serta Rp57 triliun untuk pengembangan lahan sekitar tanggul.

Pemerintah sendiri belum memberikan prediksi kebutuhan dana untuk pembangunan fase C.

“Detai pendanaan kita bahas hari ini,” tutur Airlangga.

Baca Juga: Tanggul Laut Jakarta Ditargetkan Rampung Desember, Ini Manfaatnya

3. Giant sea wall bakal terhubung dengan jalan tol

Begini Kabar Proyek Giant Sea Wall untuk Cegah Jakarta TenggelamWakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau ngerjaan tanggul rob atau tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), di Caping Beam Tanggul Muara BKB, Jakarta Utara dan pengerukan lumpur di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (26/12/2021) (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Seperti yang dirincikan pada perkiraan dana, pembangunan giant sea wall rencananya akan diintegrasikan dengan jaringan jalan tol. Ada juga rencana pengembangan lahan. Targetnya, kedua wacana itu bisa dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU.

Airlangga mengatakan, proyek ini bisa dikukuhkan dengan persetujuan dari Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Nasional (ATR/BPN).

“Kalau Menteri KKP datang, Menteri ATR datang, itu sudah lengkap urusan tanggul laut, selesai jadi sudah bisa diketok,” kata Airlangga.

Baca Juga: Hadapi Musim Hujan, Tanggul Laut di Jakut Sudah 80 Persen Terbangun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya