BUMN Sumbang Rp3.200 Triliun buat Negara dalam 10 Tahun 

Kontribusi BUMN lewat pajak dan dividen

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan selama 10 tahun terakhir BUMN telah menyumbang Rp3.290 triliun kepada negara dalam bentuk pajak, dividen, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan sebagainya.

"Tentu ini sangat membantu negara dalam menjalankan program-program untuk rakyatnya," kata Erick dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman KemenkopUKM dengan Kemenperin dan Kementerian BUMN yang ditayangkan virtual, Jumat (3/9/2021).

Namun, menurut Erick kontribusi BUMN itu belum cukup untuk negara. Oleh sebab itu, BUMN meningkatkan kontribusinya kepada negara dengan cara memberdayakan UMKM.

"Kita memastikan bahwa BUMN ini tidak menjadi menara gading, tetapi harus dekat dengan program UMKM dan harus dekat kepada rakyatnya," ucap Erick.

Baca Juga: Erick Thohir Minta BUMN Ciptakan Lapangan Kerja dan Pengusaha Baru

1. UMKM tulang punggung negara

BUMN Sumbang Rp3.200 Triliun buat Negara dalam 10 Tahun Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Erick mengatakan pemberdayaan UMKM itu bisa menjadi bentuk kontribusi BUMN terhadap negara karena UMKM adalah tulang punggung perekonomian Tanah Air.

"(UMKM) itu 99 persen dari pembukaan lapangan kejar, dan ekonomi yang realita bahwa UMKM adalah tulang punggung daripada negara ini," tutur Erick.

Di tengah pandemik COVID-19 ini, UMKM adalah sektor yang paling terdampak, dan implikasinya perekonomian negara tertekan. Oleh sebab itu, pemberdayaan UMKM ini perlu dilakukan.

"Kalau di tahun 1998, karena itu krisis moneter keuangan, yang terdampak adalah perusahaan dan korporasi besar. Tapi yang hari ini benar-benar UMKM yang terdampak," kata Erick.

2. BUMN serap produk UMKM hingga Rp10,3 triliun

BUMN Sumbang Rp3.200 Triliun buat Negara dalam 10 Tahun Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Langkah pertama yang dilakukan BUMN secara serentak dalam memberdayakan UMKM adalah menyerap produk dari UMKM itu sendiri. Pada Agustus 2020 lalu, Kementerian BUMN meluncurkan Pasar Digital (PaDi) UMKM. Melalui platform digital PaDi UMKM, UMKM bisa terjun ke pengadaan barang dan jasa pemerintah, khususnya BUMN.

Erick mengatakan per akhir Agustus 2021, tercatat transaksi antara BUMN dan UMKM melalui PaDi UMKM tembus Rp10,3 triliun.

"Di situ kita sudah bertransaksi 130.000 banyaknya transaksi, dgn 9.600 UMKM, dengan nilai transaksi Rp10,3 triliun sampai Agustus kemarin," tutur dia.

Baca Juga: Ekonomi RI Diramal ke Top 5 Dunia, Investasi BUMN Jadi Kunci Pemulihan

3. UMKM masuk rantai pasok BUMN

BUMN Sumbang Rp3.200 Triliun buat Negara dalam 10 Tahun Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kini, pemberdayaan UMKM ditingkatkan dengan masuknya usaha kecil tersebut ke dalam rantai pasok BUMN. Setidaknya, ada 9 UMKM terpilih sebagai pemasok untuk 6 BUMN di tahap awal. 

Kegiatan itu dilakukan melalui kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perindustrian. Erick mengatakan nilai transaksi dengan masuknya 9 UMKM sebagai pemasok itu mencapai Rp52 miliar. Ke depannya, Erick mengatakan nilai transaksi akan naik hingga 10 kali lipat.

"Saya yakin kalau direksi BUMN, kita juga mau, nilainya insyaallah 10 kali lipat di tahap awal," ujar Erick.

Baca Juga: Teten: UMKM Masuk Rantai Pasok BUMN Biar Gak Cuma Bikin Keripik!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya