Buruh-Pengusaha Ngopi Bareng Cari Kesepakatan soal UMP, Apa Hasilnya?

Serikat buruh dan KADIN berdialog bahas kesejahteraan

Jakarta, IDN Times - Sejumlah serikat pengusaha Indonesia dan serikat pekerja atau buruh melakukan dialog bersama kemarin, Kamis (13/1/2022). Dalam dialog tersebut, kedua belah pihak yang biasanya berseteru ternyata mencari kesepakatan terkait isu Upah Minimum Provinsi (UMP).

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Arsjad Rasjid mengatakan pertemuan yang digelar KADIN tersebut bertujuan untuk membahas kesejahteraan buruh.

"Kita bicara bagaimana supaya ada kesejahteraan bagi pekerja dan buruh, karena itu adalah bagian dari tanggung jawab bersama," ucap Arsjad di Jakarta.

Baca Juga: Menko Airlangga Respons Polemik UMP DKI Versi Anies Baswedan

1. Isu-isu lain yang dibahas selain UMP

Buruh-Pengusaha Ngopi Bareng Cari Kesepakatan soal UMP, Apa Hasilnya?Ilustrasi buruh, pekerja (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak hanya itu, menurut Arsjad, pengusaha dan buruh juga membahas hal-hal lain, seperti pendapatan kedua atau second income bagi buruh, road map kontribusi buruh untuk perekonomian Indonesia ke depan, dan sebagainya.

"Kita ujungnya bicara vokasi, second income, dan road map untuk melihat Indonesia di 2045, Indonesia emas, dari kacamata pekerja bagaimana," ujar Arsjad.

Baca Juga: Wagub DKI Minta Pengusaha Taati Aturan UMP 2022 Naik Rp225 Ribu

2. Dialog dengan pengusaha bisa dilakukan tanpa harus demo

Buruh-Pengusaha Ngopi Bareng Cari Kesepakatan soal UMP, Apa Hasilnya?Massa buruh melakukan demo menuntut kenaikan UMP 2022 pada Rabu (8/12/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, Andi Gani Nena Wea mengatakan serikat pekerja atau buruh sebenarnya bisa diajak berdialog dengan pengusaha tanpa harus menggelar aksi demonstrasi. Misalnya terkait persoalan UMP.

"Ini sejarah baru pertama kali dilakukan kami terima kasih kepada Kadin yang sudah membuka ruang dialog. Jika biasanya kami turun ke jalan, kali ini bisa berdialog. Bukan hanya membahas soal UMP, tapi lebih dari itu yaitu kesejahteraan buruh," kata Andi.

Andi mengatakan pada intinya, serikat buruh sebenarnya adalah mitra pengusaha, karena keduanya saling membutuhkan.

"Kita berharap ini bisa berjalan dengan baik bagaimana kita bisa membangun kesetaraan. Saya tegaskan buruh dan pengusaha adalah kemitraan. Buruh tanpa pengusaha tidak bisa apa-apa, pengusaha tanpa buruh juga tidak bisa apa-apa. Jadi saling butuh dan melengkapi," kata Andi.

Baca Juga: Tolak Omnibus Law, 50 Ribu Buruh Demo di Depan DPR Hari Ini

3. Dialog tak hilangkan demo, tapi hanya mengurangi

Buruh-Pengusaha Ngopi Bareng Cari Kesepakatan soal UMP, Apa Hasilnya?Massa buruh melakukan demo menuntut kenaikan UMP 2022 pada Rabu (8/12/2021). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Selain Andi, turut hadir presiden serikat buruh lain, yakni Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita Silaban. Usai berdialog dengan pengusaha, Elly mengaku senang karena untuk pertama kalinya bisa dilakukan dialog yang menghasilkan kesepakatan antara pengusaha dan buruh.

Namun, dia menegaskan dialog tidak akan menghilangkan aksi-aksi demonstrasi buruh di jalan, melainkan hanya meminimalisasi.

"Bagaimana dialog yang kita lakukan untuk meminimalisir perselisihan-perselisihan. Aksi tidak mungkin tidak pernah ada. Tapi barangkali bisa menurun ketika ada keterbukaan dan komunikasi," tutur dia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya