Ditegur Kemenag, Garuda Fokus ke Perbaikan Layanan untuk Jemaah
![Ditegur Kemenag, Garuda Fokus ke Perbaikan Layanan untuk Jemaah](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20240314/photo-2023-12-27-19-11-23-bdc73689f970194be7c8ceaa4ccf8c8b_600x400.jpeg)
Intinya Sih...
- Garuda Indonesia mendapat teguran keras dari Kemenag karena pesawat rusak, menyebabkan keterlambatan keberangkatan jemaah haji.
- Jemaah haji SOC-41 tertunda selama 7 jam, dan SOC-43 selama 17 jam, meminta Garuda memberikan kompensasi akomodasi pada jemaah.
- Kemenag meminta Garuda bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji tidak terus berulang.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Maskapai Garuda Indonesia mendapat teguran keras dari Kementerian Agama (Kemenag) karena dua pesawatnya rusak dan menyebabkan keterlambatan keberangkatan jemaah haji Indonesia.
Setelah insiden percikan api di pesawat yang menerbangkan jemaah haji Makassar, kemarin, Kamis (23/5/2024), pesawat yang seharusnya memberangkatkan jemaah haji Solo kloter ke-41 juga mengalami gangguan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra enggan berkomentar terkait teguran itu. Dia menegaskan, saat ini Garuda fokus pada perbaikan layanan untuk jemaah haji.
“Kita fokus ke jemaah dan perbaikan performance,” kata Irfan saat dihubungi IDN Times, Jumat (24/5).
1. Garuda bahas perbaikan secara internal
Lebih lanjut, jemaah haji Solo kloter ke-41 (SOC-41) yang harusnya berangkat pukul 07.40 WIB kemarin, tertunda menjadi pukul 12.17 WIB. Jemaah SOC-41 itu berangkat menggunakan pesawat yang harusnya dipakai oleh kloter berikutnya, yakni SOC-42.
Terkait pesawat yang mengalami gangguan, Irfan bilang dibahas secara internal.
“Lihat jemaahnya. Soal perbaikan atau penggantian kita bahas secara internal,” ucap Irfan.
Baca Juga: Garuda Buka Suara soal Percikan Api Pesawat Jemaah Haji Makassar
Editor’s picks
2. Kemenag minta Garuda beri kompensasi ke jemaah
Adapun keterlambatan penerbangan haji jemaah haji Solo kloter 41 menyebabkan keterlambatan pada kloter-kloter berikutnya. Keberangkatan jemaah SOC-42 tertunda selama 7 jam, dan SOC-43 selama 17 jam.
Atas keterlambatan itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief meminta Garuda memberikan kompensasi akomodasi pada jemaah. Sebab, masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis, dan akan diisi oleh kloter berikutnya.
"Apabila tidak dipindahkan, maka kami meminta kompensasi biaya akomodasi per jemaah sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia," ujar Hilman dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Terlambat Berangkatkan Jemaah Haji, Garuda Ditegur Kemenag
3. Garuda diminta perbaiki kinerja
Kemenag juga minta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.
“Penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji. Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia. Saya minta Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani,” kata Hilman.