India Setop Ekspor Beras, Bulog Siapkan 3 Negara Alternatif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - India dikabarkan menghentikan ekspor beras demi memenuhi pasokan dalam negeri dan menekan inflasi. Merespons hal tersebut, Perum Bulog yang sebelumnya mengimpor beras dari India menyiapkan tiga negara alternatif sumber impor untuk menambah pasokan beras di Indonesia.
"Dari beberapa negara, non-India. Karena India sudah close," kata Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Baca Juga: Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog Habis
1. Bulog impor beras dari Vietnam hingga Pakistan
Untuk mengantisipasi ancaman El Nino, Bulog akan tetap mendatangkan beras dari luar negeri. Adapun negara sumber impor yang menjadi alternatif ialah Thailand, Vietnam, dan Pakistan.
Namun, impor beras dari ketiga negara tersebut juga sudah dilakukan sebelumnya. Bulog sendiri mendapatkan penugasan impor 2 juta ton beras sepanjang 2023.
"Vietnam, Thailand, dan ada kemungkinan di negara Pakistan yang masih belum menutup," ujar Buwas.
Buwas mengatakan, pihaknya sudah meneken kontrak dengan pemasok beras dari ketiga negara tersebut. Sehingga, proses selanjutnya hanya tinggal pengiriman saja.
"Kita sudah kontrak sama beberapa negara itu sudah selesai," ujar dia.
Editor’s picks
Baca Juga: Jokowi Sebut Bulog Impor Beras 2 Juta Ton untuk Cadangan
2. Impor beras harus rampung pada 4 Desember
Buwas mengatakan, penugasan impor itu harus diselesaikan sampai 4 Desember 2023. Saat ini, Bulog sendiri sudah melaksanakan empat kali pengiriman beras dari penugasan impor tersebut.
"Paling terakhir 4 Desember, paling terakhir, hanya harus pakai kapal dipindahkan," tutur Buwas.
3. Bulog tampung 1,3 juta ton beras
Buwas melaporkan, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog sebanyak 1,3 juta ton. Dengan impor dan penyerapan dalam negeri yang masih dilakukan, diperkirakan stok akhir CBP mencapai 2,3 juta ton.
"Kita masih menyerap di dalam sama nanti yang ada kita mau mendatangkan untuk stok. Jadi kalau datang stoknya ini sampai yang kuotanya yang 2 juta, ya kita punya stok akhir itu 2,3 juta ton," kata Buwas.
Baca Juga: Vietnam Batasi Ekspor Beras, Stok RI Aman?