Investasi Dana JHT Terbanyak di Surat Utang, BPJamsostek: Lebih Aman

BPJamsostek ikuti aturan OJK soal investasi di SBN

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama BPJamsostek, Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan alasan di balik penempatan investasi dana Jaminan Hari Tua (JHT) terbanyak ada pada instrumen surat utang. Menurut dia, surat utang merupakan instrumen investasi yang lebih aman saat volatilitas pasar sedang tinggi.

"Dana investasi kita 64 persen ada di surat utang, yang 97 persen adalah Surat Utang Negara (SUN), kalau secara DJS (Dana Jaminan Sosial) 63 persen. Dan memang kita melihat di kondisi situasi saat ini, instrumen surat utang yang kita lihat lebih secure," kata Anggoro dalam diskusi media secara virtual, Jumat (25/2/2022).

Baca Juga: BPJamsostek Bantah JHT Ditahan karena Tak Mampu Bayar Klaim

1. Penempatan dana di surat utang sesuai aturan OJK

Investasi Dana JHT Terbanyak di Surat Utang, BPJamsostek: Lebih AmanKantor pusat Otoritas Jasa Keuangan Indonesia di Jakarta (IDN Times/Aldila Muharma)

Di sisi lain, menurutnya porsi investasi itu sudah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 1 tahun 2016 tentang Investasi Surat Berharga Negara bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank. Pada pasal 2 ayat (1) poin e disebutkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan wajib menempatkan investasi DJS Ketenagakerjaan pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) minimal 50 persen.

"Artinya selain karena mandatory regulasi minimal 50 persen, kita menempatkan hingga 63 persen, itu karena pertimbangan dan asset allocation-nya. Jadi secara mandatory kita penuhi. Tapi secara alokasi kita melihat di saat yang volatile ini kita harus lebih mementingkan stability ketimbang yield yang lebih tinggi," ujar Anggoro.

2. BPJamsostek himpun Rp372 triliun dana JHT

Investasi Dana JHT Terbanyak di Surat Utang, BPJamsostek: Lebih AmanGedung BPJS Ketenagakerjaan. (Dok. BPJS Ketenagakerjaan)

Data 2021 menunjukkan, dana JHT yang dihimpun BPJamsostek mencapai Rp372,51 triliun, naik sekitar 9,32 persen dari posisi 2020 yang sebesar Rp340,75 triliun.

Adapun hasil investasi dari dana JHT mencapai Rp24,44 triliun per 2021, naik 6,45 persen dibandingkan posisi 2020 yang sebesar Rp22,96 triliun.

Baca Juga: Pekerja Millennial Paling Banyak Klaim JHT, Pensiunan Cuma 4 Persen

3. Porsi investasi dana JHT

Investasi Dana JHT Terbanyak di Surat Utang, BPJamsostek: Lebih AmanPara peserta BPJAMSOSTEK mengurus klaim JHT melalui Lapak Asik offline. (Dok. BPJAMSOSTEK)

Dari dana yang terhimpun, BPJamsostek melakukan alokasi pada sejumlah instrumen investasi, sebagai wujud dari program pengembangan dana JHT. Adapun alokasinya pada 2021 sebesar 64,7 persen untuk surat utang, 14,71 persen untuk deposito, 12,81 persen pada saham, 7,17 persen pada reksa dana, serta properti dan penyertaan sebesar 0,61 persen.

Alokasi tersebut telah dilakukan perombakan dari 2020, sebab BPJamsostek melihat kondisi pasar.

"Di 2021 kita geser portofolio saham yang semula 16,9 persen jadi 12 persen, bergesernya ke deposito yang 14,7 persen. Ini semata-mata strategi kita di situasi volatile. tahun ini dan tahun depan seperti apa? Ya kita melihat pasar. Kalau momentum baik, volatility kita bisa mulai ukur, ya tentu kita akan masuk ke instrumen-instrumen yang punya return yang baik. Itu bagaimana agar kita bisa hati-hati, prudent, supaya dana ini pada saat dibutuhkan ada," ucap Anggoro.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya