LRT Jabodebek Mau Soft Launching, Kemenhub Belum Rilis Izin Operasi

Menhub janji beri izin operasi LRT Jabodebek

Jakarta, IDN Times - Soft launching sekaligus uji coba terbatas LRT Jabodebek akan dilaksanakan sebentar lagi, yakni 12 Juli 2023 mendatang. Akan tetapi, izin operasi LRT Jabodebek belum dirilis hingga saat ini oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Izin yang lain ini sarana-prasarana, SDM sudah keluar semua. Kita tinggal menunggu satu lagi, izin operasi," kata Manager PR LRT Jabodebek, Koeswardojo dalam kegiatan uji coba LRT Jabodebek bersama awak media, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Baca Juga: Tarif LRT Jabodebek Bakal Disubsidi Pemerintah, Berapa Besarannya? 

1. LRT Jabodebek tak bisa laksanakan soft launching jika tak ada izin operasi

LRT Jabodebek Mau Soft Launching, Kemenhub Belum Rilis Izin OperasiStasiun Dukuh Atas LRT Jabodebek. (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Koeswardojo mengatakan, pihaknya tak bisa melaksanakan soft launching dan uji coba terbatas jika belum ada izin operasi sampai 12 Juli nanti.

"Kalau itu belum keluar kita harus menunda dong soft launching-nya," ucap Koeswardojo.

Baca Juga: Melihat Persiapan Stasiun Dukuh Atas LRT Jabodebek sebelum Uji Coba

2. Menhub pastikan izin operasi LRT Jabodebek keluar sebelum soft launching

LRT Jabodebek Mau Soft Launching, Kemenhub Belum Rilis Izin OperasiPenampakan dalam gerbong LRT Jabodebek. (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Meski begitu, rencana soft launching LRT Jabodebek pada 12 Juli 2023 turut dilontarkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi. Hal itu menurut Koeswardojo dapat diartikan bahwa Kemenhub akan segera merilis izin operasi LRT Jabodebek sebelum soft launching.

"Kita kalau berbicara tentang izin operasi, beberapa hari yang lalu Pak Menhub menyatakan bahwa kita akan lakukan soft operasi pada tanggal 12 Juli. Berarti beliau sudah memastikan izin operasi akan diberikan," kata Koeswardojo.

Baca Juga: 7 Layanan Kereta Penumpang yang Ada di RI, LRT hingga Kereta Cepat

3. LRT Jabodebek dipastikan aman meski beroperasi tanpa masinis

LRT Jabodebek Mau Soft Launching, Kemenhub Belum Rilis Izin OperasiTrain attendant yang bertugas mengawasi jalannya kereta LRT Jabodebek selama perjalanan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

LRT Jabodebek sendiri adalah kereta yang melaju tanpa masinis, karena menggunakan teknologi Grade of Automation (GoA) level 3.

Meski begitu, dalam setiap perjalanan, akan ada satu orang train attendant dan satu orang petugas keamanan yang berjaga. Sehingga, ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, train attendant tersebut bisa langsung bertugas sebagai masinis untuk mengendalikan kereta agar tetap aman.

"Lebih dari 60 persen karena faktor manusia dalam kecelakaan, karena kelelahan dan sebagainya. Kenapa ini lebih aman? Pertama sistem keamanan kita berlapis, jadi artinya ketika kita meng-install sistem perjalanan ke dalam kereta ini, di situ ada berbagai sistem yang mengatur ketika dia berjalan lebih dari 80 km per jam maka sistem akan rem sendiri," ucap Koeswardojo.

Dia juga mengatakan, LRT Jabodebek akan berhenti secara otomatis ketika ada deteksi gempa. Sehingga, dipastikan kereta tersebut tetap bisa beroperasi dengan aman meski tanpa masinis.

"Dan kereta akan melaju lagi ketika kondisi sudah dimungkinkan. Insyaallah jauh lebih aman," tutur Koeswardojo.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya