MIND ID Targetkan Penurunan Emisi 1 Persen Tahun Ini 

Anak usaha MIND ID juga targetkan penurunan emisi 1 persen

Jakarta, IDN Times - Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia menargetkan penurunan emisi 1 persen pada 2022.

Target itu juga berlaku di anak-anak perusahaan MIND ID, yakni PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk.

Baca Juga: Tekan Emisi, PLN Manfaatkan Limbah Sawit Jadi Bahan Bakar PLTU Berau

1. MIND ID targetkan penurunan emisi 15,8 persen sampai 2030

MIND ID Targetkan Penurunan Emisi 1 Persen Tahun Ini ilustrasi emisi karbon dioksida (pexels.com/Pixabay)

Adapun target penurunan emisi 1 persen itu merupakan bagian dari target penurunan emisi dari sektor energi dan Industrial Process and Product Uses (IPPU) sebesar 15,8 persen pada 2030 dan mendukung aspirasi net zero pemerintah pada 2060.

“Komitmen MIND ID terhadap penurunan emisi sejalan dengan aspek keberlanjutan perusahaan. Program Dekarbonisasi merupakan perwujudan dari salah satu pilar Sustainability Pathway yaitu Environment & Climate Change. Grup MIND ID telah memetakan potensi-potensi inisiasi penurunan emisi pada aktivitas operasional," kata Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan dikutip dari keterangan resminya, Senin (18/4/2022).

Baca Juga: Mastermine, Aplikasi Pengelolaan Limbah Besutan MIND ID

2. Sumber emisi MIND ID

MIND ID Targetkan Penurunan Emisi 1 Persen Tahun Ini Ilustrasi emisi buatan manusia/Via Antara foto/Sigid Kurniawan

Grup MIND ID sendiri menghasilkan emisi yang berasal dari dua cakupan. Tahun 2019, rona cakupan 1 yang berasal dari penggunaan bahan bakar fosil (batu bara dan marine fuel oil) untuk proses pengolahan, dan bahan bakar diesel untuk kendaraan proyek/alat berat, tercatat total 2,8 juta ton CO2e emisi GRK yang dihasilkan. Untuk rona cakupan 2, penggunaan listrik yang bersumber dari grid PLN untuk kegiatan operasi dan produksi - tercatat sebesar 0,1 juta ton CO2e.

Di 2021, MIND ID menghasilkan emisi Business as Usual (BAU) dari cakupan 1 dan 2 sebesar 3,335 juta ton CO2e yang bersumber dari kegiatan produksi dan operasional pertambangan. Pada MIND ID berhasil mencatat pengurangan emisi sebesar 71 ribu ton CO2e atau sebesar 2,13 persen dari emisi BAU kegiatan produksi dan operasional pertambangan.

Baca Juga: Sudah Tahu Belum? THR Kamu Ternyata Kena Pajak!

3. Upaya penurunan emisi MIND

MIND ID Targetkan Penurunan Emisi 1 Persen Tahun Ini PT Timah Tbk (TINS). dok (Timah.com)

MIND ID merancang inisiatif penurunan emisi karbon melalui kombinasi dari peralihan bahan bakar, efisiensi produksi hingga carbon offset sebagai upaya kontribusi pada pembangunan berkelanjutan khususnya Tujuan SDGs 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim.

MIND ID akan menghadirkan energi ramah lingkungan di masyarakat sekaligus bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan sesuai SDG 2 yakni Tanpa Kelaparan serta mendukung perekonomian sesuai dengan tujuan SDGs 8 yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Di PTBA, pengurangan emisi karbon global dan Presidensi G20 Indonesia 2022 dilakukan salah satunya melalui groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ngurah Rai Jalan Tol Bali Mandara. Selain itu, PTBA juga membangun PLTS di Desa Tanjung Raja, Muara Enim. PLTS tersebut digunakan sebagai sumber energi pompa irigasi sehingga mendukung peningkatan produksi pertanian padi.

Sedangkan, di PT TIMAH, perusahaan menempatkan PLTS sebagai salah satu fasilitas pendukung area reklamasi bekas tambang di Selinsing, Belitung Timur.

Di ANTAM, penggunaan energi terbarukan menjadi bagian dari upaya pengendalian emisi karbon dalam aktivitas pertambangan. Sejak 2019, ANTAM mulai memanfaatkan penggunaan teknologi solar sel sebagai sarana penerangan di area pertambangan bauksit di Kalimantan Barat. Selain itu, pemanfaatan teknologi energi terbarukan juga digunakan untuk mendukung kegiatan pengembangan masyarakat di sekitar tambang emas Pongkor, Jawa Barat.

Selain inisiatif yang sudah ada, MIND ID juga mengeksplorasi dan mengupayakan peluang-peluang baru penurunan emisi melalui penggunaan peralatan dan kendaraan operasional berbasis baterai listrik, solusi berbasis alam, dan sebagainya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya