Proyek Tambang Tembaga Bawah Tanah Grup MDKA Ditarget Rampung 2027

MDKA melalui anak usaha cari mitra buat olah tembaga

Jakarta, IDN Times - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya, PT Bumi Suksesindo (BSI), sedang membangun tambang tembaga bawah tanah, yakni proyek tujuh bukit di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). Proyek tambang tembaga itu dibangun di bawah tambang emas tujuh bukit yang sudah beroperasi sejak 2017.

Direktur PT BSI, Riyadi Effendi, mengatakan, proyek itu akan memulai masa konstruksi pada 2024, dan ditargetkan mulai melakukan produksi di 2027.

"Ini yang di tujuh bukit, 2024 akan mulai konstruksi. Lalu, produksi setelah dua sampai tiga tahun atau sekitar 2027," kata Riyadi alias Tedi dalam Year End Media Luncheon 2023 di White Collar, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2023).

1. Proses eksplorasi sudah dimulai sejak tahun 2018

Proyek Tambang Tembaga Bawah Tanah Grup MDKA Ditarget Rampung 2027General Manager Corporate Communication PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Tom Malik. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan yang sama, General Manager (GM) Corporate Communication MDKA, Tom Malik, mengatakan proyek tambang tembaga bawah tanah tersebut merupakan investasi besar bagi grup MDKA. Perusahaan telah berinvestasi sekitar 176 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp2,75 triliun (dengan nilai tukar per hari ini Rp15.560). Melihat kompleksitas dan skala proyek yang besar, Tom mengatakan perusahaan melakukan studi dan pengerjaannya dengan cermat.

"Jadi karena proyek itu besar, dan cukup mahal investasinya, memang kami perlu mendapatkan gambaran cadangan yang betul-betul pasti, karena bukan main-main. Investasinya besar, cara menambangnya karena bawah tanah juga lebih kompleks, jadi perlu studi macam-macam," kata Tom.

PT BSI telah memulai eksplorasi tambang tembaga bawah tanah tersebut sejak 2018. Saat ini, sudah dibangun terowongan bawah tanah dengan panjang hampir dua kilometer.

"Panjang terowongannya hampir dua kilometer, kedalamannya sudah 70-80 meter di bawah permukaan laut. Itu kan di pinggir laut selatan," kata Tom.

Baca Juga: Perpanjangan Izin Tambang Freeport Tunggu Revisi Aturan Pemerintah

2. Ditargetkan bisa beroperasi hingga 30 tahun

Proyek Tambang Tembaga Bawah Tanah Grup MDKA Ditarget Rampung 2027Proyek tambang tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) milik PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. (dok. MDKA)

Tambang tujuh bukit di Banyuwangi itu mengandung sumber daya mineral sebanyak 1,71 miliar ton dengan kadar tembaga 0,47 persen, dan emas 0,50 g/t, yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga, dan 27,4 juta ounces emas (termasuk 443 juta ton sumber daya terindikasi dengan kadar tembaga 0,60 persen dan emas 0,66 g/t).

Dengan sumber daya tersebut, Tom mengatakan tambang tembaga bawah tanah itu akan menjadi salah satu tambang tembaga terbesar di dunia.

"(Melihat potensi cadangan) sangat ekonomis, jadi termasuk salah satu cadangan tembaga yang cukup besar di dunia yang belum dikembangkan," ujar Tom.

Proyek tambang tembaga tujuh bukit akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan lebih dari 110 ribu ton tembaga, dan 350 ribu ons emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.

3. Jajaki Freeport dan Amman buat jadi mitra pengolah tembaga

Proyek Tambang Tembaga Bawah Tanah Grup MDKA Ditarget Rampung 2027Proyek tambang tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) milik PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk. (dok. MDKA)

Rencananya, dijelaskan Tedi, PT BSI juga mau mencari mitra untuk memproduksi tembaga hasil produksi tambang bawah tanah tujuh bukit tersebut. Dia mengatakan, ada dua perusahaan yang memiliki proyek fasilitas pemurnian atau smelter yang tengah dijajaki oleh PT BSI.

"Salah satunya antara Freeport atau Amman," kata Tedi.

PT Freeport Indonesia (PTFI) memang sedang membangun smelter tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE) Manyar, Gresik, Jawa Timur.

Adapun PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sedang membangun smelter tembaga di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga: Freeport Minta Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Diperpanjang Lagi

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya