Tesla Tunda Investasi Mobil Listrik di Indonesia, Ini Penyebabnya
Intinya Sih...
- Tesla menunda investasi di industri EV Indonesia karena suplai kendaraan listrik China yang berlebih.
- Luhut menyebut harga EV China jauh lebih murah dibandingkan Tesla, sehingga perusahaan masih menunggu untuk berpikir investasi di mana pun.
- Pemerintah berupaya meyakinkan Elon bahwa Indonesia adalah alternatif yang baik untuk berinvestasi di industri EV, termasuk pembangunan landasan peluncuran dan proyek kecerdasan buatan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Tesla menunda rencana investasi di industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia.
Menurut Luhut, tak hanya di Indonesia, CEO Tesla, Elon Musk, juga menunda berinvestasi di sektor tersebut ke mana pun.
Baca Juga: Bertemu Elon Musk, Jokowi Berharap Starlink Sediakan Internet Murah
1. Suplai EV China yang berlebih jadi alasannya
Adapun penundaan itu disebabkan adanya suplai kendaraan listrik produksi China yang berlebih, dan harganya jauh lebih murah dibandingkan Tesla.
“Kelihatan EV China oversupply, harganya lebih murah dari mereka, jadi dia (Elon Musk) masih menunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun,” ujar Luhut dilansir ANTARA, Senin (20/5/2024).
2. Pabrik Tesla di Meksiko kurangi produksi
Menghadapi kondisi itu, Luhut mengatakan, Tesla juga mengurangi produksinya di pabrik Meksiko dan Jerman.
Editor’s picks
“Jadi, mereka masih melihat pasar dunia. (Setelah) lebih tenang, nanti baru mereka akan masuk,” tutur Luhut.
Namun, pemerintah berupaya meyakinkan Elon bahwa Indonesia adalah alternatif yang baik untuk berinvestasi di industri EV.
"Indonesia saya kira akan menjadi alternatif yang sangat baik buat beliau (Elon),” kata Luhut.
Di sisi lain, Elon Musk juga akan mengkaji wacana pembangunan landasan peluncuran atau launch pad di Indonesia.
“Mengenai launch pad, masih dipelajari,” ucap Luhut.
Tak hanya itu, Luhut juga membeberkan kemungkinan Elon Musk bersedia ikut terlibat dalam proyek kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI) Eureka AI di Indonesia.
“Eureka AI itu nanti bekerja sama dengan Grok AI. Dia (Elon Musk) punya AI juga dan Elon Musk bersedia menjadi board di Eureka itu,” kata Luhut.
3. Elon Musk fokus pengembangan Starlink
Elon Musk sendiri menyatakan, saat ini dirinya fokus pada peluncuran satelit Starlink di Indonesia. Hal itu diungkapkannya saat menanggapi pertanyaan tentang ketertarikannya berinvestasi EV di Indonesia.
“Kami ingin menyimpan kabar tentang itu untuk kesempatan lainnya,” kata Elon.