Wacana Merger Angkasa Pura Berlanjut, Erick: Bakal Lebih Efisien

Erick pastikan tak akan ada PHK

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir, akan melanjutkan rencana penggabungan atau merger PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II).

Erick mengatakan, merger dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kedua operator bandara tersebut.

“Angkasa Pura ini dengan ada penggabungan akan lebih efisien,” kata Erick di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/12/2023).

1. Tak akan ada pengurangan pegawai

Wacana Merger Angkasa Pura Berlanjut, Erick: Bakal Lebih EfisienMenteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick memastikan, penggabungan AP I dan AP II tak akan menyebabkan pengurangan pegawai. Dia pun menyontohkan merger PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang tak menyebabkan pengurangan jumlah pegawai.

“Kalau masalah, kan gini, pertumbuhan ekonomi kita kan terus baik. Jadi dulu merger-merger kan ditakuti mengurangi pegawai, ternyata kan tidak terbukti, justru meningkatkan. Lihat saja seperti Pelindo makin hari makin besar,” ujar Erick.

Baca Juga: DPR Minta Erick Genjot Restrukturisasi Keuangan BUMN

2. Model bisnis tiap bandara bisa dibedakan

Wacana Merger Angkasa Pura Berlanjut, Erick: Bakal Lebih EfisienBandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (dok. Angkasa Pura I)

Meski akan dilakukan merger, Erick memastikan dalam pengelolaan bandara, penerapan model bisnis setiap bandara akan disesuaikan dengan kebutuhan, alias tak disamaratakan. AP I sendiri mengelola 15 bandara saat ini, dan AP II mengelola 20 bandara.

“Dengan ada penggabungan akan lebih efisien, business model masing-masing bandara bisa berbeda, tergantung tipe bandaranya,” ujar Erick.

3. Merger bakal mendorong penerapan standardisasi pelayanan lebih baik

Wacana Merger Angkasa Pura Berlanjut, Erick: Bakal Lebih EfisienPenumpang di Bandara Juanda. Dok. Humas Bandara Juanda.

Tak hanya itu, dia mengatakan merger AP I dan AP II dilakukan demi mengintegrasikan layanan seluruh bandara yang dikelola BUMN, sehingga penerapan standardisasinya juga lebih baik.

“Dan juga standardisasinya bisa lebih baik,” tutur Erick.

Baca Juga: BUMN Setor Dividen Rp74,1 Triliun, Holding dan Merger Jadi Kunci

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya