Solusi PT Vale Indonesia Kurangi Ketergantungan Fosil

ROJALI adalah program inovatif yang menggantikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar fosil dengan energi bersih dari PLTA. Menurut laporan PT Vale, program ini bertujuan untuk memastikan pasokan listrik yang stabil selama pemeliharaan rutin atau perbaikan insidental pada jaringan kelistrikan. Dengan ROJALI, PT Vale berhasil mengurangi konsumsi High-Speed Diesel (HSD) sebanyak 42,2 juta liter pada semester pertama 2023.

Program ini juga sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, di mana PT Vale mengganti bahan bakar fosil dengan sumber energi terbarukan. ROJALI telah menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 77.978 ton CO2e dalam periode yang sama. Ini adalah langkah besar menuju target perusahaan untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2050!

ROJALI tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Pada semester pertama 2023, program ini berhasil menghemat energi sebesar 787.220 GJ, setara dengan penghematan anggaran sebesar Rp585,7 miliar. Angka yang menunjukkan bahwa inisiatif ramah lingkungan tidak hanya baik untuk bumi, tetapi juga efisien secara finansial.

Selain itu, PLTA sebagai sumber energi utama dalam program ROJALI tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau polutan udara lainnya. Membuat PT Vale menjadi perusahaan pertambangan pertama di Indonesia yang berhasil mengintegrasikan energi terbarukan dalam operasionalnya.

Seperti yang diungkapkan oleh Bernardus Irmanto, Chief of Sustainability and Corporate Affair PT Vale, "Ini adalah sebuah tantangan, tidak semudah yang dibayangkan," ujarnya dilansir melalui laman Media Alkhairaat (30/8/2024).

Program ROJALI juga memberikan manfaat besar bagi PT Vale dan konsumennya. Dengan mengurangi ketergantungan pada HSD, perusahaan tidak hanya menghemat biaya operasional, tetapi juga mengoptimalkan rantai nilai produk. Konsumen pun turut merasakan dampak positifnya, karena mereka bisa berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon dengan menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan.

Program ini juga meningkatkan penilaian positif terhadap kepatuhan perusahaan terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dan pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals). Membuktikan bahwa PT Vale tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan sosial. 

Meski ROJALI telah membawa banyak perubahan positif, perjalanan menuju dekarbonisasi tidaklah mudah. Muhammad Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, mengungkapkan bahwa 86 persen energi industri di Indonesia masih bergantung pada bahan bakar fosil hingga 2023.

Inovasi seperti ROJALI ini menunjukkan bahwa transisi energi bisa dilakukan dengan adanya kerja sama dan komitmen yang kuat. Mereka berharap program ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain di sektor pertambangan.

Program ROJALI adalah bukti nyata bahwa PT Vale Indonesia serius dalam menjalankan misi Menambang Kebaikan. Dengan mengganti energi fosil dengan sumber terbarukan, PT Vale tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih hijau untuk generasi mendatang.

Dengan segala upaya yang dilakukan melalui program ROJALI, PT Vale Indonesia menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Melalui transisi menuju sumber energi terbarukan, PT Vale tidak hanya berfokus pada inovasi dalam dunia industri, tetapi juga berperan aktif dalam melindungi bumi untuk masa depan yang lebih baik.

Program ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk mulai mengambil bagian dalam perubahan positif yang lebih besar. Inisiatif ini juga mengajak kita semua untuk ikut berkontribusi dalam menjaga bumi. Seperti kata pepatah, perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Bagi PT Vale, langkah kecil itu dimulai dari #StartsWithMe.