Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia, Ed Husic (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Ya, orang tua saya berasal dari Bosnia dan saya lahir di Australia. Orang tua saya berasal dari Bosnia dan datang ke Australia pada akhir tahun 60-an. Saya sangat menghormati keputusan orang tua saya untuk meninggalkan belahan bumi lain untuk datang ke Australia dan meninggalkan desa mereka. Satu hal yang saya ketahui bahwa akan lebih mudah bagi mereka untuk tinggal di sana bersama orang-orang yang berbicara dalam bahasa yang sama, memiliki keyakinan dan latar belakang yang sama.
Banyak orang yang pindah ke bagian dunia di mana mereka tidak mempunyai saudara dan untuk mendapatkan teman baru, belajar bahasa baru, dan memulai sebuah keluarga di suatu negara dan itu membutuhkan banyak pengorbanan dari mereka dan saya. Sementara itu, ayah saya sering bepergian. Dia adalah seorang tukang las, pekerja logam. Jadi, dia sering bepergian untuk bekerja. Dia mengerjakan salah satu proyek terbesar kami (Australia), pembangkit listrik tenaga air di pegunungan bersalju.
Dia berada di sana pada akhir proyek tersebut dan bersama para migran lainnya di Australia. Dia mendapat seruan besar mengenai keterampilan migran yang diperlukan untuk membangun negara kita dan itu adalah sebuah peluang besar buat ayah saya.
Kemudian, jelas dibutuhkan sedikit waktu untuk memahami politik yang tidak pernah mudah. Ini adalah profesi yang sangat berat, tetapi saya harus mengatakan, saya sangat bersyukur bahwa dalam satu generasi, negara ini telah memberi saya kesempatan untuk bertugas di parlemen negara, mengingat orang tua saya datang ke Australia dengan membawa sedikit uang.
Saya harus melakukan banyak hal untuk mencapai tujuan mereka dan kemudian saya bisa bertugas di parlemen dan kemudian mendapat kesempatan untuk menjabat sebagai menteri. Bagi saya, ini sangat berarti karena kita mempunyai kesempatan tersebut dan saya pikir parlemen menjadi lebih kuat jika mereka mencerminkan luasnya komunitas yang mereka wakili. Selain itu, menurut saya penting untuk memiliki orang-orang dari latar belakang berbeda di parlemen Anda dan di Australia. Keberagaman di parlemen penting karena hal ini meningkatkan cara pengambilan keputusan dan kualitas keputusan yang dibuat.
Saya terjun ke dunia politik pada awal 2000-an dan saya tidak berhasil. Saya kembali untuk mencalonkan diri segera setelah peristiwa 11 September 2001 dan itu adalah masa yang sulit bagi banyak dari kita (umat muslim) dalam menghadapi dampak yang ditimbulkan oleh peristiwa itu. Saat itu saya belum berhasil, tapi hanya beberapa tahun, butuh waktu beberapa tahun untuk bisa menggapai kesuksesan di dunia politik.
Saya ingin mempermudah calon minoritas lainnya dan saya sangat bangga bisa mengabdi bersama sesama Muslim di kementerian dari Australia Barat dan juga dari Senator Fatima (Payman) dari Australia Barat. Maka kemudian pintu-pintu itu terbuka dan memanggil orang-orang untuk ikut serta, tapi saya masih berpikir kami punya cara yang lebih besar untuk mencapainya. Saya pikir kami bisa mendapatkan lebih banyak keberagaman di parlemen kami. Namun, ini adalah sebuah perjalanan dan kami sedang menuju ke sana, tetapi jika saya dapat memberi tahu Anda berdasarkan pengalaman pribadi saya, ketika saya tumbuh dewasa, saya tahu bahwa kami jelas-jelas adalah Muslim Bosnia atau pada saat itu berasal dari bekas Yugoslavia. Orang-orang menerima Anda dan tahu bahwa kami merayakan acara yang berbeda.
Kami tidak merayakan Natal, kami merayakan Idul Fitri. Kami memiliki makanan yang berbeda. Kami berasal dari agama yang berbeda dan latar belakang yang berbeda. Maksud saya, 11 September adalah sebuah garis pemisah yang besar, tapi kebanyakan orang, mereka hanya menerima kenyataan bahwa Anda berasal dari latar belakang yang berbeda. Jadi memang perjalanannya sedikit naik turun, tapi saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk mengabdi.