Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Whale Kantongi Pendanaan 60 Juta Dolar AS untuk Ekspansi AI

geralt (pixabay)

Jakarta, IDN Times - Whale, perusahaan Artificial Intelligence (AI) asal Singapura meraih pendanaan 60 juta dolar AS atau Rp985 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi global perusahaan.

Pendanaan ini diberikan dalam dua putaran yakni series C1 dan series C2. Putaran Series C2 dilakukan pada Mei 2025 dan menarik sejumlah investor strategis di antaranya BOSCH Ventures, MTR Lab, Singtel Innov8, MDI Ventures, dan Gentree Fund. Pada awal 2023, Series C1 telah rampung dilakukan dan melibatkan partisipasi dari investor sebelumnya seperti Temasek dan Linear Capital.

1. Bangun infrastruktur berbasis AI

Founder & CEO Whale Jerry Ye, (Dok/Istimewa).
Founder & CEO Whale Jerry Ye, (Dok/Istimewa).

Founder & CEO Whale Jerry Ye, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggunakan dana tersebut untuk mempercepat strategi go-to-market, mengembangkan solusi AI untuk kebutuhan enterprise, serta memperluas jangkauan pasar, khususnya di Asia Tenggara, Amerika Utara, dan pusat-pusat inovasi global.

“Pendanaan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan jangka panjang kami untuk membangun infrastruktur AI yang cerdas bagi perusahaan-perusahaan visioner di berbagai belahan dunia,” ujar Jerry melalui keterangan resmi, Rabu (21/5/2025). 

2. Pendanaan akan digunakan untuk perluas konektivitas dan ekspansi

ilustrasi Artificial Intelligence (Unsplash.com/Growtika)

Jerry mengungkapkan pendanaan tersebut tak sekedar memberikan dukungan finansial, tetapi juga mendukung dalam ekspansi ke sektor mobilitas, konektivitas, infrastruktur, dan deep tech.

Ia menjelaskan Whale mengembangkan rangkaian produk berbasis AI untuk mendukung otomatisasi proses bisnis, mempercepat pengambilan keputusan, sekaligus meningkatkan pemahaman tentang perilaku pelanggan (customer behaviour).

"Platform Whale sendiri memadukan AI mutakhir, teknologi IoT, dan infrastruktur data untuk menghadirkan fondasi transformasi bisnis yang aman dan mudah dikembangkan," tegasnya.

3. Nilai pasar ritel Indonesia diperkirakan tembus 243 miliar dolar AS

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)

Di Indonesia, Whale telah menjalin kolaborasi dengan sejumlah grup fashion terkemuka untuk menghadirkan solusi visual intelligence berbasis AI dan engagement pelanggan di gerai ritel serta kanal omnichannel.

Perusahaan ini telah bekerja sama dengan mitra regional sejak 2023, dengan use case aktif di sektor fashion, F&B, dan elektronik.

"Hal ini sejalan dengan meningkatnya investasi Indonesia dalam digitalisasi ritel dan inovasi AI di sektor gaya hidup. Nilai pasar ritel Indonesia sendiri diperkirakan mencapai sekitar 243 miliar dolar AS pada tahun 2026," tegasnya. 

Perkembangan ini didorong oleh transformasi digital yang pesat, perubahan perilaku konsumen, serta adopsi teknologi AI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan personalisasi layanan.

Selain itu, Whale juga tengah memperluas layanannya ke industri perbankan dan jasa keuangan di Indonesia, dengan mengembangkan use case baru berbasis voice intelligence dan AI agent untuk mendukung kepatuhan regulasi serta interaksi pelanggan. Langkah ini mendukung percepatan adopsi AI di sektor teregulasi, sejalan dengan inisiatif transformasi digital yang didorong oleh OJK dan Bank Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us