Apa itu Ekonomi Makro? Ini Pengertian, Tujuan, dan Penerapannya

Simak juga kebijakan dan ruang lingkupnya di Indonesia

Bagi kamu yang mendalami ilmu ekonomi di bangku sekolah maupun kuliah, tentu sudah tidak asing dengan istilah ekonomi makro. Ekonomi makro adalah salah satu studi dalam ekonomi yang memiliki ruang lingkup sangat luas dan penting untuk dipelajari.

Ekonomi makro juga menjadi salah satu jenis studi ekonomi yang hingga kini banyak diminati oleh para pembelajar. Sebenarnya, apa itu ekonomi makro?

Supaya kamu paham, artikel ini akan membahas tentang pengertian, tujuan, ruang lingkup, kebijakan, dan penerapan ekonomi makro di Indonesia. Simak sampai akhir!

Baca Juga: Lengkap! Ini Asumsi Dasar Makro 2023 yang Disampaikan Presiden Jokowi

1. Pengertian ekonomi makro

Apa itu Ekonomi Makro? Ini Pengertian, Tujuan, dan Penerapannyailustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelum lebih jauh mengenal ekonomi makro, kamu perlu tahu dulu bahwa ilmu ekonomi secara umum memiliki dua cabang, yaitu ekonomi makro dan ekonomi mikro. Singkatnya, ekonomi makro adalah studi yang berfokus pada ekonomi secara menyeluruh. Sedangkan ekonomi mikro berfokus pada perorangan atau individu.

Maka bisa dikatakan bahwa ekonomi makro mempelajari ekonomi secara keseluruhan dan skala besar. Ekonomi makro sering digunakan untuk menganalisis dan merancang target kebijakan tentang inflasi, pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, hingga neraca pembayaran.

Sebagai sebuah instrumen, ekonomi makro juga bisa digunakan untuk menganalisis produsen dan konsumen secara keseluruhan. 

2. Tujuan ekonomi makro

Apa itu Ekonomi Makro? Ini Pengertian, Tujuan, dan Penerapannyailustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara teori, ekonomi makro memiliki beberapa tujuan dalam penerapan kebijakannya. Tujuan ekonomi makro bisa memengaruhi perekonomian suatu negara agar lebih baik. Berikut di antaranya:

1. Menstabilkan kondisi ekonomi negara

Ekonomi makro bertujuan untuk menstabilkan ekonomi suatu negara. Kestabilan ekonomi negara bisa dilihat dari tingkat pendapatan masyarakat, harga barang, dan lapangan kerja.

2. Mendorong lapangan pekerjaan

Salah satu tujuan penerapan kebijakan ekonomi makro yang juga penting adalah mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan banyaknya lapangan kerja, maka angka pengangguran pun bisa menurun. Rendahnya angka pengangguran pada akhirnya berpengaruh pada perekonomian negara.

3. Meningkatkan produksi dalam negeri

Penerapan kebijakan ekonomi makro juga bertujuan meningkatkan hasil produksi dalam negeri. Produksi suatu negara bergantung pada jumlah investasi di negara tersebut. Sedangkan investasi juga bergantung pada tingkat tabungan dalam negeri. Tabungan dalam negeri bergantung pada tingkat penghasilan masyarakat dan suku bunga.

4. Mendorong pemerataan pendapatan masyarakat

Pemerataan pendapatan masyarakat bisa dilakukan dengan distribusi sumber daya yang merata terlebih dulu. Dengan sumber daya yang merata, masyarakat akan meningkatkan konsumsi atau daya beli.

5. Menyeimbangkan neraca pembayaran

Sebuah negara tidak bisa terlepas dari transaksi perdagangan luar negeri, sehingga neraca pembayarannya pun harus seimbang. Dengan menerapkan kebijakan ekonomi makro, bisa membantu menyeimbangkan neraca pembayaran. Sebab beberapa komponen neraca pembayaran adalah transaksi berjalan, lalu lintas moneter, dan neraca perdagangan.

3. Ruang lingkup ekonomi makro

Apa itu Ekonomi Makro? Ini Pengertian, Tujuan, dan Penerapannyailustrasi pajak dan retribusi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ruang lingkup penerapan kebijakan ekonomi makro terdiri dari tiga hal, yaitu:

1. Tingkat kegiatan perekonomian negara

Ruang lingkup ini maksudnya apa saja kegiatan perekonomian negara, khususnya yang berkaitan dengan pengeluaran. Contohnya:

  • Pengeluaran pemerintah
  • Ekspor dan impor
  • Pengeluaran perusahaan atau investasi
  • Pengeluaran rumah tangga

2. Kebijakan pemerintah

Segala kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan perekonomian berada dalam lingkup ekonomi makro. Misalnya, kebijakan tentang inflasi dan pengangguran. Pemerintah dapat membuat instrumen kebijakan fiskal dan moneter.

Kebijakan moneter adalah langkah pemerintah untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sedangkan kebijakan fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengatur pajak. Tujuannya agar memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat di suatu negara.

3. Pengeluaran agregat

Pengeluaran agregat adalah pengeluaran secara menyeluruh. Pengeluaran agregat harus sesuai dengan tingkat ideal yang dibutuhkan suatu negara. Jika tidak mencapainya, maka bisa menyebabkan masalah ekonomi pada suatu negara.

4. Kebijakan ekonomi makro

Apa itu Ekonomi Makro? Ini Pengertian, Tujuan, dan Penerapannyailustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama)

Ekonomi makro juga memiliki beberapa kebijakan yang berkaitan dengan inflasi, deflasi, angka pengangguran, dan lapangan pekerjaan. Berikut beberapa kebijakan ekonomi makro:

1. Kebijakan moneter

Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang dikeluarkan oleh bank sentral suatu negara. Kebijakan moneter sangat erat kaitannya dengan tingkat inflasi yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat harga barang di pasaran.

Jika perputaran uang di bank sentral cenderung tinggi, maka harga barang akan meningkat. Sebaliknya, jika perputaran uang cukup rendah, maka harga produk di suatu negara akan menurun (deflasi).

2. Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal berfungsi untuk mengatur pemasukan dan penghasilan negara yang didapatkan dari pajak. Pajak umumnya dibebankan pada setiap warga negara. Oleh sebab itu, kebijakan ini penting untuk mengatur perekonomian negara.

3. Kebijakan segi penawaran

Kebijakan segi penawaran berfungsi untuk menyeimbangkan neraca keuangan di suatu negara atau perusahaan. Tidak hanya itu, kualitas produk juga harus seimbang, sehingga produk yang dihasilkan pun berkualitas.

Baca Juga: Hukum Penawaran dalam Ekonomi: Pengertian, Bunyi, dan Faktor

5. Penerapan ekonomi makro di Indonesia

Apa itu Ekonomi Makro? Ini Pengertian, Tujuan, dan PenerapannyaIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Lalu, bagaimana penerapan kebijakan ekonomi makro di Indonesia? Di Indonesia, penerapan kebijakan ekonomi makro digunakan untuk beberapa tujuan.

Mulai dari membuka lapangan pekerjaan, mengendalikan inflasi, menambah pendapatan negara, menambah kapasitas produksi, menyeimbangkan neraca pembayaran, hingga mendorong kestabilan ekonomi.

Namun, masih ada beberapa masalah yang dialami Indonesia dalam menerapkan kebijakan ekonomi makro. Kebijakan ekonomi makro memang berhubungan dengan keuangan negara, tapi tidak hanya itu. Ekonomi makro juga berkaitan dengan konteks bisnis di Indonesia.

Misalnya, masalah kebijakan ekonomi makro di Indonesia yang muncul adalah:

  1. Krisis nilai tukar dalam negeri terhadap utang luar negeri
  2. Masalah yang berkaitan dengan perbankan dan kredit macet
  3. Pertumbuhan ekonomi negara

Demikianlah penjelasan lengkap tentang pengertian ekonomi makro, tujuan, ruang lingkup, kebijakan, dan penerapan kebijakannya di Indonesia. Pelajari pula cabang ilmu ekonomi lainnya, yaitu ekonomi mikro. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.

Baca Juga: Ini Perbedaan Ekonomi Mikro dengan Makro

Topik:

  • Yogama W
  • Anata Siregar
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya