2 Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Tepat dan Mudah

Sesuaikan dengan nominal pinjaman

Bagi kamu yang pernah bertransaksi di bank, khususnya melakukan pinjaman, mungkin sudah tidak asing dengan istilah suku bunga dasar kredit atau SBDK. Suku bunga dasar kredit adalah dasar penetapan yang dikenakan kepada nasabah.

Suku bunga kredit setiap bank biasanya berbeda-beda tergantung penilaian bank terhadap nasabah. Secara umum, ada dua jenis suku bunga kredit atau pinjaman, yaitu bunga tetap dan bunga mengambang.

Bunga tetap adalah jenis yang nilainya bersifat tetap selama masa pinjaman. Sedangkan bunga mengambang adalah nilai bunga yang terus berubah selama periode pembayaran kredit.

Setidaknya ada dua cara menghitung bunga pinjaman yang wajib diketahui setiap nasabah agar tidak salah hitung. Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Cara menghitung bunga flat

2 Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Tepat dan Mudahilustrasi menghitung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Cara menghitung bunga pinjaman yang pertama adalah perhitungan bunga flat atau tetap. Perhitungan bunga flat mengacu pada jumlah pokok pinjaman pada awal periode cicilan. Perhitungan bunga flat adalah yang paling sederhana dan biasanya digunakan untuk kredit jangka pendek. Contohnya kredit barang elektronik dan sepeda motor.

Jumlah cicilan yang dibayar setiap bulannya akan sama. Cara menghitung bunga flat bisa dengan rumus berikut ini:

(Pokok pinjaman x Suku bunga x Totoal waktu kredit) : Jumlah bulan periode kredit

Misalnya, Si A meminjam Rp50 juta dan akan mengangsurnya selama 12 bulan dengan bunga tetap sebesar 10% dalam setahun. Maka perhitungannya:

  • Pokok pinjaman per bulan = Rp50 juta : 12 = Rp4.166.666,67
  • Bunga per tahun = Rp50 juta x 10% = Rp5.000.000
  • Bunga per bulan = Rp5 juta x 12 = Rp416.666,67

Maka cicilan per bulan yang wajib dibayar adalah:

Rp4.166.666,67 + Rp416.666,67 = Rp4.583.333,34

Baca Juga: 10 Negara dengan Suku Bunga Tertinggi, Argentina Pertama!

2. Cara menghitung bunga efektif

2 Cara Menghitung Bunga Pinjaman yang Tepat dan MudahIlustrasi menghitung kenaikan gaji (Pexels/olia danilevich)

Bunga efektif merupakan besaran cicilan yang berbeda-beda setiap bulan karena didasarkan pada sisa pinjaman yang belum lunas. Bunga efektif dinilai lebih adil karena bunga yang dibayarkan makin kecil menyesuaikan jumlah pokok pinjaman yang juga berkurang setiap bulan.

Bunga efektif biasanya dipakai untuk kredit jangka panjang, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit usaha. Cara menghitung bunga efektif bisa dengan menggunakan rumus berikut ini:

Bunga = Sp x i x (30/360)

Keterangan:

Sp = Saldo pokok utang bulan sebelumnya

i = Suku bunga per tahun

30 = Jumlah hari dalam sebulan

360 = Jumlah hari dalam setahun

Misalnya, Si B meminjam Rp60 juta dan akan mengangsurnya selama 12 bulan dengan suku bunga sebesar 10% per tahun. Maka perhitungannya adalah:

Angsuran bulanan pokok = Rp60 juta : 12 = Rp5 juta

  • Bunga bulan ke-1 = Rp60 juta - (1-1) x 10% : 12 bulan = Rp500 ribu
    Jadi, angsuran bulan ke-1 adalah = Rp5 juta + Rp500 ribu = Rp5,5 juta
  • Bunga bulan ke-2 = (Rp60 juta - (2-1) x Rp500 ribu) x 10% : 12 bulan = Rp495.333
    Jadi, angsuran bulan ke-2 adalah = Rp5 juta + Rp495.833 = Rp5.495.833
  • Bunga bulan ke-3 = (Rp60 juta - (3-1) x Rp500 ribu) x 10% : 12 bulan = Rp491.667
    Jadi, angsuran bulan ke-3 adalah = Rp5 juta + Rp491.667 = Rp5.491.667
  • Bunga bulan ke-4 = (Rp60 juta - (4-1) x Rp500 ribu) x 10% : 12 bulan = Rp487.500
    Jadi, angsuran bulan ke-4 adalah = Rp5 juta + Rp487.500 = Rp5.487.500
  • Dan seterusnya.

Demikianlah penjelasan tentang cara menghitung bunga pinjaman yang tepat dan mudah untuk bunga flat dan bunga efektif. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!

Baca Juga: 6 Hal yang Bikin Suku Bunga Bank Naik Turun, Kamu Sudah Tahu?

Topik:

  • Yogama W
  • Yunisda D
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya