5 Cara Ampuh Hadapi Pasangan Boros agar Keuangan Tetap Aman 

Gaya hidup boros pada pasanganmu tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari keinginan “balas dendam” karena kesulitan keuangan di masa lalu atau tekanan pekerjaan, memiliki hobi yang mahal, hingga memang suka mengoleksi barang-barang bermerek.

Nah, alasan inilah yang perlu sama-sama dipahami oleh kamu dan pasangan agar dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi sifat borosnya tersebut.

Hindari memarahi atau menuduh pasangan ketika hendak mengatasi sifat borosnya. Sebab, hal ini justru membuat komunikasi semakin sulit. Pasanganmu bahkan bisa saja kemudian berbohong darimu agar tak dimarahi.

Cobalah untuk mengajaknya bicara dari hati ke hati. Jelaskan kalau kamu ingin memonitor kebiasaan belanja kalian berdua dan mengajaknya berdiskusi. Kamu juga bisa mendiskusikan tabungan untuk hal-hal penting, misalnya membeli rumah atau pendidikan anak. Tekankan bahwa kalian adalah tim dalam hal ini.

Bisa jadi, pasangan boros karena ia belum memahami berbagai kebutuhan yang muncul ketika sudah berkeluarga. Untuk itu, kamu bisa mengajaknya membuat anggaran bulanan bersama-sama, mulai dari belanja kebutuhan bulanan, membayar tagihan, menyiapkan dana darurat, keperluan menabung, maupun anggaran untuk kesenangannya. 

Aturlah pos-pos tersebut sesuai prioritas dan penghasilan yang kalian berdua dapatkan. Dengan begitu, pasangan pun akan semakin menyadari bahwa ada banyak hal yang harus dipenuhi di luar kesenangannya sendiri. Ketika anggaran ini dibuat atas dasar kesepakatan bersama, hal ini akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam dirinya.

Perubahan pasangan untuk menjadi lebih hemat memang gak berlangsung dalam sekejap. Ketika dia sudah menyadari kesalahannya dalam berbelanja, itu baru setengah jalan. Selanjutnya, ada beberapa cara yang bisa kamu coba untuk membantunya lebih disiplin.

Misalnya, kamu bisa mengalokasikan sejumlah uang di masing-masing pos anggaran. Kamu bisa memanfaatkan sistem amplop, yaitu memasukkan uang dalam beberapa amplop terpisah sesuai peruntukannya: amplop A untuk belanja bulanan, amplop B untuk transportasi, amplop C untuk jajan, dan seterusnya. Pengeluaran untuk masing-masing pos tak boleh melebihi dana dalam amplop.

Cara lainnya, kamu juga dapat menjaganya saat berbelanja. Sering kali, seseorang menjadi impulsif saat belanja karena tak ada yang mengingatkan. Oleh karena itu, kalian berdua bisa membuat kesepakatan untuk saling mengingatkan ketika salah satunya mulai boros.

Oh ya, jangan ragu untuk memuji pasangan ketika ia berhasil mengurangi sifat borosnya, ya!

Ketika cara-cara di atas sudah kalian lakukan, ini saatnya untuk membuat target keuangan jangka panjang. Tujuannya agar kalian tetap termotivasi untuk mempertahankan kebiasaan yang sudah baik.

Coba temukan hal yang sama-sama ingin kalian lakukan. Apakah kalian memiliki utang gara-gara pemborosan di waktu sebelumnya? Jadikan itu sebagai target pertama.

Kamu dan pasangan juga mungkin memiliki target lain seperti memiliki rumah sendiri. Nah, kalian bisa mulai dari menabung sejumlah uang setiap bulannya untuk down payment. Yang jelas, pastikan target tersebut kamu pecah menjadi target-target yang lebih kecil dan mudah.

Nah, lewat cara-cara di atas, mudah-mudahan pasangan kamu bisa menjadi lebih bertanggung jawab dalam menggunakan uangnya, ya!