TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BCA Catat Laba Bersih Rp7 Triliun di Kuartal I 2021

BCA juga mencatat kenaikan dana pihak ketiga

IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - PT Bank Central Asia Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp7 triliun, tumbuh 7 persen secara tahunan atau Year on Year (YoY). Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan salah satu naiknya laba BCA karena mulai pulihnya perekonomian akibat COVID-19.

"Kinerja solid BCA dan entitas anak tidak lepas dari dukungan para nasabah, regulator, dan seluruh pihak terkait, yang senantiasa bergandengan tangan dengan kami dalam melewati masa-masa sulit ini," kata Jahja dalam konferensi pers, Kamis (21/4/2021).

Baca Juga: Bangkitkan Pariwisata, BCA Selenggarakan Desa Wisata Award 

1. Sejumlah faktor yang membuat laba BCA meningkat

Barang bukti Kartu ATM yang diamankan polisi. IDN Times/Istimewa

Jahja menjelaskan, kenaikan laba BCA dipengaruhi beberapa hal. Pertama, karena perekonomian yang berangsur pulih dari pandemik COVID-19 dan portofolio total kredit. Kedua, obligasi korporasi telah relatif stabil sejak Desember 2020, mencapai Rp610 triliun per 31 Maret 2021.

Hal ini didukung oleh penempatan pada obligasi korporasi yang meningkat sebesar 6,9 persen dibandingkan posisi Desember 2020.

"Sementara itu, BCA membukukan pertumbuhan kredit yang positif pada segmen korporasi, ditopang permintaan pada industri telekomunikasi, minyak nabati dan hewani, serta perkebunan," ujarnya.

Baca Juga: Tips Aman dari Penipuan yang Catut Nama Halo BCA di Medsos

2. Fasilitas kredit naik tapi belum maksimal

Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

BCA juga mencatat fasilitas kredit untuk bisnis naik hingga 6 persen YoY. Meski demikian, kata Jahja, aktivitas bisnis yang belum pulih sepenuhnya menyebabkan fasilitas tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga total kredit BCA terkoreksi menjadi Rp586,8 triliun di akhir Maret 2021.

Lalu kredit korporasi mencapai Rp262,6 triliun di Maret 2021, naik 0,9 persen YoY. Sementara itu, kredit komersial dan UKM turun 6,4 persen YoY menjadi Rp178,9 triliun.

BCA mencatat total kredit konsumer terkontraksi 10 persen YoY menjadi Rp139,5 triliun. Hal yang sama juga terjadi pada portofolio kredit konsumer di mana KPR turun 3,4 persen YoY menjadi Rp89,4 triliun, serta KKB berkurang 23,7 persen YoY menjadi Rp36,0 triliun.

"Saldo outstanding kartu kredit turun 10,2 persen YoY ke Rp11,1 triliun. Pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Online Expoversary diharapkan akan berkontribusi bagi penyaluran kredit baru pada triwulan II tahun ini. Dari total portofolio kredit, sekitar 21,4 persen atau Rp126,0 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan," papar Jahja.

Baca Juga: Layanannya Sering Dicatut untuk Modus Penipuan, Ini Respon BCA

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya