TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Analisis Teknis Saham: Pengertian, Perbedaan, dan Kesimpulan

Penjelasan apa itu analisis teknis

ilustrasi orang investasi saham (unsplash.com/mayofi)

Di dalam mempelajari sebuah saham perusahaan, terkadang lebih banyak orang memperdalam analisis fundamental. Padahal masih ada jenis lainnya dalam menganalisis saham, seperti analisis teknis saham yang terkadang juga bisa menjadi acuan saat melakukan investasi.

Pada dasarnya, analisis teknis tidak hanya berlaku untuk saham saja, tetapi juga untuk jenis lainnya seperti forex dan juga komoditas. Nah, agar kami lebih bisa memahami apa itu analisis teknis, mari kita simak penjelasannya, termasuk tentang perbedaannya dengan jenis analisis fundamental.

Baca Juga: Perludem Minta Tim Kerja Bersama Selesaikan Aturan Teknis Pemilu 2024

1. Pengertian analisis teknis

pexels.com/Lukas

Analisa teknis atau bisa juga disebut pembacaan grafik merupakan sebuah jenis analisis yang memiliki tujuan memprediksi masa depan perilaku pasar dengan acuan aksi harga sebelumnya serta data-data volume. Maka dari itu, analisis teknis memiliki pendekatan yang diterapkan secara ekstensif melalui bursa saham serta aset pasar finansial yang masih tradisional.

Tentunya prediksi di sini berbeda dengan meramal atau bahkan spekulasi karena analisis teknis menggunakan data yang valid. Bahkan, jenis analisis teknis sudah ada sejak abad ke-17 di Belanda serta abad ke-18 di Jepang.

Baca Juga: Masuk Daftar PPKM Darurat, Pemkab Tulungagung Tunggu Petunjuk Teknis 

2. Perbedaan analisis fundamental dan analisis teknis

Pexels.com/fauxels

Meskipun memiliki keterikatan dalam hal analisis, baik fundamental dan teknis memiliki perbedaan yang cukup jelas terlihat. Kamu para calon investor, harus paham hal ini.

Simak perbedaannya sebagai berikut:

1. Data

Analisis fundamental membutuhkan data seperti pertumbuhan ekonomi, industri, data umum perusahaan, hingga data kondisi perusahaan saat ini. Sedangkan untuk analisis teknis lebih membutuhkan data seperti harga saham, volume transaksi, pergerakan indeks saham, hingga indikator teknikal.

2. Tujuan

Analisis teknis mempunyai tujuan untuk menentukan waktu untuk membeli saham dari calon investor. Analisis fundamental justru memiliki tujuan jenis saham seperti apa yang perlu dibeli.

3. Jangka waktu

Analisis teknis mempunyai jangka waktu cukup pendek. Sementara itu, analisis fundamental cenderung punya jangka waktu menengah hingga panjang.

3. Berbagai asumsi dasar sebuah analisis teknis

ilustrasi menulis (unsplash.com/Hannah Olinger)

Di dalam analisis teknis memiliki pengaruh dari pergerakan pasar sebelumnya. Berbagai jenis asumsi dasar sebuah analisis teknis adalah sebagai berikut:

1. Data pasar

Data pasar ini merupakan semua informasi yang telah diperoleh berdasarkan semua transaksi yang berada di Bursa Efek Indonesia atau BEI. Komponen yang ada di dalam data pasar meliputi hal berikut.

  • Harga saham
    Pergerakan harga saham berdasarkan emiten untuk jangka waktu tertentu sangat berpengaruh pada data pasar. Contohnya untuk harga saham BBRI pada 6 Agustus 2021 adalah 3560, maka harga tersebut bisa terus bergerak naik turun yang sesuai dengan posisi supply serta demand pada pasar.
  • Volume transaksi
    Berikutnya adalah volume transaksi yang di dalamnya ada jumlah lembar saham pada harga dan juga hari tertentu. Contohnya, ada transaksi sebanyak 4 juta lembar dengan nama saham PT Bank Permata Tbk dengan harga Rp1.000 per lembar.

2. Tren

Untuk jenis asumsi yang satu ini akan menjelaskan adanya pergerakan harga saham agar tidak asal naik maupun turun. Justru hal yang dilihat adalah pola atau juga tren yang berlangsung hingga arahnya justru terbalik.

Arah sebuah tren ini juga dibagi lagi menjadi tiga, yakni tren naik, tren turun, serta konstan (tidak naik maupun turun). Melalui pergerakan tersebut, nantinya akan ada keputusan seperti jadi membeli (buy), menjual (jual), atau juga tunggu (wait and see).

3. Sejarah yang terulang

Para ahli yang menggunakan analisis teknis sangat yakin bahwa pola atau juga tren saham tersebut bisa terulang kembali dari masa ke masa. Meskipun harga saham bisa naik ataupun sebaliknya, namun pola fluktuasi yang sama bisa jadi akan terjadi.

Oleh sebab itu, mereka yang sering memakai analisis tersebut sering mengeluarkan prediksi adanya kenaikan maupun penurunan pada masa depan. Hal itu memang dilakukan berdasarkan data yang tentunya sudah valid.

Baca Juga: Tim Teknis Ramai-Ramai Kembalikan 'Uang Lelah' Bansos COVID-19 ke KPK

Seorang investor pemula tentunya harus paham dengan sistem analisis teknis maupun analisis fundamental. Hal tersebut diperlukan agar kita tidak terjebak layaknya membeli kucing dalam karung saat berinvestasi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya