BI Ungkap Kredit Tumbuh Melambat 8,08 Persen, Apa Pemicunya?
Kredit investasi tumbuh tinggi 10,12 persen (yoy)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Tren penyaluran kredit perbankan per April melambat, hanya tumbuh 8,08 persen (yoy). Kredit pun turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 9,93 persen (yoy).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan perlambatan kredit tersebut lantaran perilaku dari sejumlah korporasi yang melunasi kredit lebih cepat. Dari sisi permintaan, menurutnya, angka kredit justru masih cukup bagus. Hal ini terlihat dari kinerja sejumlah korporasi yang meningkat.
“Tapi apakah ada perilaku dari korporasi khususnya yang ekspor oriented, revenue-nya bagus, penghasilannya bagus, provitabilitasnya bagus. Mungkin sejumlah korporasi ini lebih baik melunasi kreditnya, sebelum nanti menentukan next step-nya untuk ekspansi investasi,” ujar Perry dalam Konferensi Pers RDG, Kamis (25/5/2023).
Baca Juga: Apa Itu BI Checking Online? Cek Kredit Praktis Tanpa Ribet!
Baca Juga: Tok! BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen
1. Kredit investasi tumbuh tinggi
Perry menjelaskan, kinerja korporasi di segmen pertambangan, industri, hingga jasa masih positif, sehingga menopang permintaan kredit.
Pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada kredit investasi sebesar 10,12 persen (yoy), diikuti oleh kredit konsumsi sebesar 8,68 persen (yoy), dan kredit modal kerja sebesar 6,55 persen (yoy).
"Karena kredit investasi tinggi. Yang rendah adalah pertumbuhan kredit modal kerja. Ini sesuatu yang kami cek dan uji lebih lanjut," tegasnya.
Baca Juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang, BI: Aliran Modal Asing Deras Masuk RI