Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Menurut data CoinMarketCap, stablecoin memiliki kapitalisasi pasar sekitar 170 miliar dolar AS, menjadikannya bagian yang relatif kecil dari keseluruhan pasar cryptocurrency, yang saat ini bernilai sekitar 1,2 triliun dolar AS. Akan tetapi, popularitasnya telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir.
Stablecoin terbesar, Tether, memiliki kapitalisasi pasar sekitar 80 miliar dolar AS, melonjak dari hanya 4,1 miliar dolar AS pada awal 2020. Stablecoin terbesar kedua, USD Coin, memiliki kapitalisasi pasar sebesar 49 miliar dolar AS, menurut data CoinMarketCap.
Meski data tentang penggunaan spesifik stablecoin sulit didapat, mereka memainkan peran penting bagi pedagang cryptocurrency. Ini karena stable koin biasanya menjadi tempat lindung nilai terhadap lonjakan harga Bitcoin atau untuk menyimpan uang tunai tanpa mentransfernya kembali ke mata uang fiat.
Dalam laporan stabilitas keuangan dua tahunan pada pekan lalu, Federal Reserve AS memperingatkan stablecoin semakin banyak digunakan untuk memfasilitasi perdagangan leverage dalam cryptocurrency lainnya.
Sejak 2018, stablecoin telah semakin banyak digunakan dalam perdagangan internasional dan sebagai cara untuk menghindari kontrol modal, kata Joseph Edwards, kepala strategi keuangan di perusahaan kripto Solrise. Ia menjelaskan bahwa stablecoin Tether khususnya digunakan untuk perdagangan di dalam dan sekitar China dan Amerika Selatan.