Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Luncurkan Stablecoin USD1, Pasar Kripto Makin Ketat

ilustrasi mata uang digital (pexels.com/Worldspectrum)
Intinya sih...
  • World Liberty Financial (WLFI) meluncurkan stablecoin USD1 yang dipatok ke dolar AS 1:1 dan didukung oleh aset nyata.
  • USD1 dirancang untuk investor institusional dan transaksi lintas negara yang lebih stabil, di tengah pertumbuhan pesat pasar stablecoin berbasis dolar.

Jakarta, IDN Times – World Liberty Financial (WLFI), perusahaan kripto yang didukung oleh Donald Trump dan keluarganya, resmi meluncurkan stablecoin bernama USD1. Token digital ini dipatok ke dolar AS dengan rasio 1:1 dan didukung oleh aset nyata, seperti obligasi pemerintah AS serta simpanan dolar.

Peluncuran USD1 semakin memanaskan persaingan di industri stablecoin, yang selama ini didominasi oleh Tether (USDT) dan USD Coin (USDC). Token ini akan segera tersedia di jaringan Ethereum dan Binance Smart Chain.

1. USD1 diklaim lebih kredibel dibanding Stablecoin lain

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

WLFI menyatakan, USD1 lebih aman dibanding stablecoin berbasis algoritma atau proyek anonim lainnya.

“USD1 menyediakan apa yang tidak bisa ditawarkan oleh proyek kripto berbasis algoritmik dan anonim—akses ke kekuatan DeFi yang didukung oleh kredibilitas serta perlindungan dari nama-nama paling dihormati di dunia keuangan tradisional,” kata pendiri WLFI Zach Witkoff,  dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (26/3/2025).

Menurutnya, USD1 dirancang agar dapat diadopsi oleh investor institusional dan digunakan untuk transaksi lintas negara yang lebih stabil. Peluncuran ini dilakukan di tengah pertumbuhan pesat pasar stablecoin berbasis dolar, yang menurut CryptoQuant telah naik lebih dari 46 persen dalam setahun terakhir.

Sejak diluncurkan pada Oktober lalu, WLFI telah mengumpulkan dana sebesar 550 juta dolar AS dari dua kali penjualan token, termasuk 250 juta dolar AS yang diumumkan pekan lalu.

2. Keluarga Trump berpotensi raup keuntungan besar

Ilustrasi transaksi aset kripto (IDN Times/Aditya Pratama)

Trump dan keluarganya memiliki kepentingan finansial yang besar dalam proyek ini. Berdasarkan informasi dari situs resmi WLFI, perusahaan yang terafiliasi dengan keluarga Trump bisa mendapatkan hingga 75 persen dari pendapatan bersih setelah dikurangi biaya operasional.

WLFI sendiri didirikan oleh Trump bersama Zach Witkoff dan ayahnya, Steve Witkoff, yang merupakan utusan diplomatik khusus Trump. Keterlibatan keluarga Trump dalam proyek ini menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan potensi konflik kepentingan.

Di sisi lain, Trump semakin aktif mendorong industri kripto. Baru-baru ini, ia menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk Strategic Bitcoin Reserve.

Selain itu, David Sacks, pejabat yang ditunjuk pemerintahannya untuk menangani AI dan kripto mengungkapkan telah menjual lebih dari 200 juta dolar AS dalam investasi aset digital guna menghindari konflik kepentingan.

“Proyek ini sedang berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan DeFi,” ujar Witkoff.

Namun, pengawasan terhadap struktur keuangan dan keterlibatan politik WLFI juga semakin meningkat.

3. Persaingan meningkat, regulasi Stablecoin jadi sorotan

ilustrasi regulasi (pexels.com/Markus Spiske)

Pasar stablecoin semakin padat dengan kehadiran WLFI. Beberapa perusahaan besar seperti PayPal, Gemini, dan Ripple juga telah meluncurkan stablecoin mereka sendiri.

Pemerintah AS kini memberi perhatian lebih pada peran stablecoin dalam sistem keuangan. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent mengatakan, stablecoin akan menjadi alat untuk mempertahankan dominasi dolar AS.

“Kami akan menjaga mata uang cadangan AS yang dominan di dunia dan akan menggunakan stablecoin untuk melakukan itu,” katanya dalam White House Crypto Summit, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (26/3).

Saat ini, Kongres AS tengah membahas RUU GENIUS Act, yang bertujuan mengatur stablecoin dan memberikan kepastian hukum bagi perusahaan yang menerbitkannya. RUU ini baru saja lolos dari Komite Perbankan Senat dengan dukungan bipartisan.

Kepala riset di Galaxy Digital, Alex Thorn menilai regulasi stablecoin bisa memberikan dampak besar bagi perekonomian global.

“Stablecoin dipandang lebih mudah dilakukan secara politis di Kongres tetapi sebenarnya akan lebih berdampak pada Amerika Serikat dan dunia daripada struktur pasar (undang-undang),” ujarnya.

Ia menambahkan, meski penting untuk mengetahui siapa yang akan mengatur dan siapa yang akan diatur dalam industri ini, regulasi stablecoin dapat memperkuat dominasi dolar AS hingga 100 tahun ke depan.

Dengan regulasi yang semakin dekat dan persaingan yang makin ketat, langkah WLFI dalam menghadapi dominasi USDT dan USDC akan menjadi ujian bagi masa depan USD1.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us