Audit: Pengertian, Fungsi, Tahapan dan Jenis-Jenisnya

05 Mei 2025, 19:00 WIB

ilustrasi biaya hidup (pixabay.com/loufre)

Istilah audit mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kamu. Untuk sebagian besar orang, istilah audit memang dikenal terkait dunia bisnis atau ekonomi. Audit bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan bukti data untuk mengatur keuangan.

Namun tidak hanya itu, audit juga memiliki peran dalam sistem lainnya seperti penjualan, stok produk, dan data-data lainnya yang berhubungan dengan finansial atau kepentingan yang mewajibkan adanya susunan data. Audit sendiri memiliki peran penting untuk melihat perkembangan dari suatu keadaan agar dapat lebih efektif dan bisa dievaluasi.

Informasi rinci yang ditampilkan inilah yang menjadi audit. Namun, apabila terjadi kesalahan dalam data tersebut maka itu menyebabkan kesulitan dalam mengambil suatu tindakan dan keputusan.

Apalagi, jika kamu memiliki usaha yang sudah cukup besar dan bertahan lama. Jika salah sedikit, bisa-bisa kamu mendapatkan kerugian yang besar.

Untuk itulah peran audit dibutuhkan dalam mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Selain audit keuangan, audit juga memiliki jenis dan proses yang beragam seperti audit strategi, audit operasional, dan audit IT.

Meskipun terlihat sepele, namun audit memiliki peran yang penting loh dalam hal penanggulangan. Berikut ini definisi tentang audit, tahapan, fungsi, serta jenisnya apa saja yang sudah IDN Times rangkum.

1. Pengertian audit dari berbagai macam sudut pandang

ilustrasi penelitian (IDN Times/Aditya Pratama)

Lawrence R Dickey, ahli di bidang audit, mendefinisikan audit sebagai pemeriksaan catatan akuntansi yang dilakukan dengan tujuan untuk menetapkan apakah catatan tersebut benar dan benar-benar mencerminkan transaksi yang dimaksudkan untuk berhubungan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terdapat 3 definisi mengenai audit yaitu:

Audit adalah pemeriksaan pembukuan tentang keuangan (perusahaan, bank, dan sebagainya) secara berkala.
Audit adalah pengujian efektivitas keluar masuknya uang dan penilaian kewajaran laporan yang dihasilkannya.
Audit (komputer) adalah pemeriksaan terhadap peralatan, program, aktivitas, dan prosedur untuk menentukan efisiensi dari kinerja keseluruhan sistem terutama untuk menjamin integritas dan keamanan data.

Kemudian menurut pengertian dari kamus keuangan, audit adalah pengumpulan data dan evaluasi secara sistematis dan objektif oleh orang yang kompeten mengenai kegiatan suatu perusahaan.

Sederhananya, kegiatan audit merupakan peninjauan ulang data-data yang konkrit untuk menjadi sebuah laporan dengan memastikan akurat atau tidaknya. Terutama dalam hal yang berhubungan dengan bisnis, keuangan dan proses yang memang membutuhkan adanya audit.

Proses tersebut akan dilakukan oleh pihak yang berkompeten, objektif, serta tidak memihak dan biasa dikenal dengan sebutan auditor.

2. Fungsi dari audit

ilustrasi penelitian, riset, audit (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara garis besar, tujuan dilakukannya audit adalah agar suatu perusahaan menjadi lebih baik lagi. Namun, ada beberapa yang juga menjadi pertimbangan fungsi dari adanya audit seperti berikut ini:

Ketepatan
Eksistensi
Penilaian
Klasifikasi
Ketetapan
Pisah Batas (cut off)
Pengungkapan

Selain itu, audit memiliki beberapa fungsi lainnya dalam bisnis dan keuangan yaitu:

Laporan keuangan yang sudah diaudit akan lebih dipercaya keabsahannya.
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang sudah diaudit lebih dipercaya oleh lembaga hukum terkait masalah pajak.
Perusahaan yang sahamnya sudah go public atau memiliki aset yang setara dengan Rp25 miliar, wajib melampirkan laporan keuangan yang sudah diaudit ke departemen perdagangan dan perindustrian.
Mendeteksi penipuan dan kecurangan
Memantau pengendalian internal
Meningkatkan praktik operasional

3. Tahapan audit

1. Perencanaan dan persiapan audit

Berfungsi untuk mencatat semua audit yang dilakukan sepanjang tahun, menguraikan ruang lingkup setiap audit, dan mengidentifikasi orang-orang yang bertanggung jawab untuk melakukan audit.

2. Eksekusi Audit dan Kerja Lapangan

Bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis data, dan informasi untuk menilai apakah control internal organisasi.

3. Pelaporan dan review audit

Berfungsi sebagai kompilasi dari temuan audit dan rekomendasi yang diajukan oleh auditor. Laporan ini dikirim untuk direview oleh manajemen (terutama laporan audit internal). Laporan audit dapat mencakup surat dari manajemen yang mencantumkan kegagalan dalam pengendalian internal dan rekomendasi terkait.

4. Tindakan korektif dan pencegahan

Bertujuan untuk pencegahan bekerja untuk menghilangkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesalahan dan kegagalan di masa depan.

4. Jenis-jenis audit

Ilustrasi pencarian (IDN Times/Arief Rahmat)

Jenis audit diklasifikasikan menjadi dua, yaitu audit umum dan audit khusus.

Audit umum, audit umum adalah usaha peninjauan kembali dan evaluasi yang dilakukan oleh auditor independen. Pemeriksaan tersebut dilakukan berdasarkan standar profesional akuntan publik beserta kode etiknya.
Audit khusus, audit khusus adalah pemeriksaan laporan keuangan dengan ruang lingkup yang terbatas. Misalnya suatu perusahaan hendak melakukan audit terhadap divisi keuangan dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.

Kesimpulannya, audit memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Jika kamu memiliki usaha, sebaiknya terapkan sistem audit untuk lebih efektif mengukur sejauh mana perkembangan perusahaan kamu. Sebab, audit memiliki peran evaluasi dari suatu tindakan atau keputusan yang akan berdampak pada usaha kamu.

Semoga tulisan ini membuat kamu lebih memahami tentang konsep audit ya!