Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah terus bergerak melemah hari ini. Mengutip Bloomberg, hingga pukul 11.40 WIB, rupiah berada di level Rp14.365 atau melemah 0,45 persen.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, rupiah melemah 35 poin di level Rp14.335 atau melemah 0,24 persen.
Menurut Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra, pelemahan rupiah masih disebabkan oleh tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang masih tinggi, terutama tenor 10 tahun. Yield treasury AS masih berkutat di level tinggi dalam satu tahun terakhir di kisaran 1,56 persen.
"Kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi karena pemulihan ekonomi mendorong kenaikan yield tersebut dan membuat dolar AS lebih menarik," kata Ariston kepada IDN Times.
Selain itu, pelemahan rupiah juga diakibatkan banyaknya pelaku pasar yang menarik diri dari aset berisiko. Pada akhir pekan kemarin, bukan hanya rupiah yang terpukul, melainkan juga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Indeks saham Asia ditutup turun termasuk IHSG. Sentimen risk off ini juga memberikan tekanan ke rupiah," ucap Ariston.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, mata uang Garuda ditutup pada level Rp14.300 per dolar AS atau melemah 0,23 persen dibandingkan penutupan pada hari sebelumnya yang berada di level Rp14.266.
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Jumat (5/3/2021), tercatat nilai tukar rupiah sebesar Rp14.371 per dolar AS.