Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Batasan Penting Menggunakan Paylater agar Tidak Menyesal

ilustrasi uang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Gunakan paylater hanya untuk kebutuhan mendesak, seperti obat atau tiket perjalanan penting. Hindari penggunaan untuk hal konsumtif yang tidak mendesak.
  • Batasi penggunaan paylater agar tidak melebihi 30 persen dari pendapatan bulanan untuk menghindari jeratan utang yang berlebihan.
  • Pastikan mampu membayar sebelum jatuh tempo dan hindari menggunakan lebih dari satu layanan paylater sekaligus untuk menghindari tumpukan utang yang sulit dikelola.

Paylater saat ini sudah menjadi metode pembayaran yang digemari oleh banyak orang karena dinilai lebih praktis dan memudahkan proses perbelanjaan tanpa harus membayar secara langsung. Walau mungkin dinilai praktis, namun nyatanya penggunaan paylater yang tidak terkendali dengan baik justru hanya akan menimbulkan jebakan finansial yang sangat merugikan di masa depan.

Tanpa adanya pengelolaan yang baik, maka paylater akan semakin menumpuk menjadi utang yang justru sulit dilunasi dalam jangka pendek, terutama apabila digunakan untuk keperluan konsumtif yang tidak mendesak. Berikut ini merupakan beberapa batasan penting yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakan paylater agar tidak disesali sampai di kemudian hari.

1. Gunakan hanya untuk kebutuhan mendesak

ilustrasi dompet digital (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi dompet digital (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Paylater memang semestinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan mendesak, seperti pembelian obat, perawatan rumah tangga yang mengalami kerusakan, hingga tiket perjalanan penting. Jika paylater tersebut digunakan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif, seperti membeli ponsel terbaru atau berbelanja fashion, maka hal ini hanya akan menambah beban cicilan tersebut.

Perlu diingat bahwa kemudahan membayar nanti bukan berarti kamu bebas membeli apa pun tanpa perhitungan yang memadai. Bagaimana pun juga setiap transaksi dari paylater tersebut merupakan utang yang wajib dibayarkan dengan bunga atau biaya tambahan, sehingga dapat memberatkanmu apabila tidak dikelola dengan bijak.

2. Batasi penggunaan agar tidak melebihi 30 persen dari penghasilan bulanan

ilustrasi menabung (pexels.com/Jakub Zerdzicki)
ilustrasi menabung (pexels.com/Jakub Zerdzicki)

Salah satu cara yang cukup efektif untuk menghindari jeratan utang paylater adalah dengan membatasi total penggunaan maksimal, yaitu 30 persen dari pendapatan bulanan. Jika contohnya kamu memiliki gaji 5 juta perbulan, maka batas aman untuk menggunakan paylater tersebut adalah sekitar 1,5 juta.

Batas ini tentu bertujuan agar kamu tetap memiliki dana yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan tabungan tanpa harus menggali utang baru. Tanpa memiliki batasan yang jelas, maka kamu akan berpotensi memperbesar cicilan dan pada akhirnya mengalami kesulitan untuk melunasi tagihan yang datang di bulan berikutnya.

3. Pastikan kamu mampu membayar sebelum jatuh tempo

ilustrasi menabung (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi menabung (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Paylater mungkin terlihat ringan karena sistem pembayarannya bisa ditunda selama beberapa minggu atau bulan, namun tetap saja harus dilunasi sesuai dengan tingkat waktu yang ada. Jika kamu sampai terlambat membayar, maka akan ada denda harian atau bahkan bunga tambahan yang dapat membuat total tagihan tersebut jadi semakin membengkak.

Sebelum mengklik tombol bayar dengan paylater tentunya kamu sudah harus memperhitungkan terkait kapan gajian berikutnya dan berapa cicilan bulanan yang memang harus dibayarkan. Kedisiplinan dalam membayar tepat waktu tentu merupakan kunci penting agar paylater tersebut tidak sampai menjadi sumber stres keuangan jangka panjang.

4. Hindari menggunakan lebih dari satu layanan paylater sekaligus

ilustrasi cashless (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi cashless (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Memiliki lebih dari satu akun paylater memang bisa memberikan limit belanja yang lebih besar, namun risikonya juga sama besarnya apabila kamu tidak bisa mengendalikan jumlah utang yang sebenarnya. Banyak pengguna yang tanpa sadar justru menghabiskan lebih dari setengah gaji hanya untuk membayar tagihan dari berbagai aplikasi paylater.

Untuk memastikan keamanan, maka kamu harus terfokus pada satu layanan paylater saja yang memang paling sering digunakan dan pastikan untuk selalu memantau jadwal, serta jumlah cicilannya secara rutin. Terlalu banyak akun aktif justru hanya akan memperbesar potensi kelalaian dan pada akhirnya meningkatkan tumpukan bunga jika sampai tidak disadari sejak awal.

Menggunakan paylater memang bisa menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan paylater secara sembrono tetap saja akan mendatangkan konsekuensi bayar yang tidak sedikit. Kamu harus lebih bijak dalam bertransaksi dengan paylater agar tidak sampai menyesal di kemudian hari!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us