Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi laki-laki yang kehilangan pekerjaan karena PHK (freepik.com/Drazen Zigic)
ilustrasi laki-laki yang kehilangan pekerjaan karena PHK (freepik.com/Drazen Zigic)

Intinya sih...

  • Gerak cepat dan strategi keuangan baru diperlukan setelah layoff.
  • Pisahkan kebutuhan pokok dan keinginan untuk mengatur ulang anggaran.
  • Pakai dana darurat dengan strategi dan cari cara kreatif mendapatkan penghasilan tambahan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Terkena layoff alias pemutusan hubungan kerja memang bisa bikin dunia terasa jungkir balik. Rasanya akan semakin dahsyat apabila sebelumnya kamu terbiasa hidup dengan ritme penghasilan tetap tiap bulan. Tiba-tiba, pendapatanmu hilang dan kamu harus mulai mengandalkan tabungan untuk hidup. Keadaan seperti ini memang bisa bikin dada sesak dan kepala pusing. Namun, ingatlah bahwa kamu gak sendirian. Banyak orang pernah ada di posisi yang sama dan berhasil bangkit lagi. Jadi, kamu juga pasti bisa!

Yang penting sekarang adalah gerak cepat. Bukannya buru-buru asal jalan, tapi ambil waktu untuk duduk, tarik napas, dan bikin strategi keuangan baru. Ingat, anggaran rumah tangga itu seperti fondasi. Kalau goyang, semua ikut goyang. Lantas, kalau kamu bisa mengatur ulang dengan tenang dan terstruktur, rumah tangga tetap bisa berjalan dengan damai meski penghasilan berkurang untuk sementara waktu. Yuk, kita bahas bareng cara mengatur ulang anggaran rumah tangga setelah layoff biar tetap waras dan aman!

1. Segera evaluasi kondisi finansial sekarang

ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)

Stop panik dulu, tarik napas dalam-dalam, ajak pasangan duduk bersama, dan mulai buka-buka catatan keuangan. Cek berapa sisa tabungan kamu saat ini. Kemudian, hitung total pemasukan dari sumber lain. Buat daftar semua kewajiban bulanan, seperti cicilan, listrik, air, pulsa, dan sebagainya. Lihat berapa burn rate alias pengeluaran rata-rata per bulan.

Evaluasi ini penting banget karena jadi dasar semua keputusan keuangan ke depan. Jangan asal menebak, semua harus nyata di depan mata. Dengan begitu, baru kamu bisa ambil langkah tepat.

2. Pisahkan antara kebutuhan dan keinginan

ilustrasi perempuan sedang berbelanja (freepik.com/tonodiaz)

Saat uang masuk berkurang, gaya hidup harus ikut disesuaikan. Caranya? Pisahkan antara kebutuhan pokok dan keinginan. Yang masuk kebutuhan pokok:

  • makan dan minum bergizi;
  • biaya tempat tinggal;
  • listrik, air, dan pulsa internet;
  • transportasi.

Sementara, yang masuk keinginan:

  • ngopi fancy tiap sore,
  • langganan streaming platform premium, dan
  • belanja baju karena lagi diskon.

Setiap kamu hendak mengeluarkan uang, tanyakan dulu pada diri sendiri, “Ini buat hidup atau buat gaya?” Kalau jawabannya yang kedua, skip dulu sementara.

3. Buat anggaran darurat versi baru

ilustrasi membuat anggaran finansial (pexels.com/olia danilevich)

Punya dana darurat itu ideal. Namun, kalau lagi kena layoff, bisa jadi kamu justru mulai makan dana darurat itu. Itu gak masalah asal kamu atur dengan cermat. Tipsnya:

  • Tentukan batas maksimal pengeluaran harian atau mingguan.
  • Pakai sistem amplop, misalnya anggaran Rp500 ribu/minggu untuk kebutuhan harian.
  • Hindari penggunaan kartu kredit atau pay later sebisa mungkin. Ingat, jangan sampai utang baru muncul di tengah badai.

Intinya, dana darurat harus dipakai dengan strategi, bukan panik.

4. Cari penghasilan alternatif

ilustrasi perempuan sedang bekerja dari rumah (pexels.com/Monstera Production)

Kamu mungkin butuh waktu untuk memulihkan mental dan belum siap jika harus langsung cari kerja baru. Ini gak masalah, kok. Namun, jangan biarkan kamu larut dalam masalah sampai dompet semakin menipis. 

Banyak cara kreatif cari uang meski belum punya kerja tetap. Adapun, beberapa idenya:

  • Jual barang bekas yang masih oke di rumah via marketplace.
  • Buka jasa sesuai skill, seperti menulis, mendesain, atau mengajar.
  • Jadi pekerja lepas (freelancer) atau ambil proyek kecil-kecilan.

Bahkan, kadang pekerjaan kecil bisa jadi pembuka rezeki besar. Yang penting, kamu tetap gerak!

5. Ajak keluarga ikut mode hemat

ilustrasi memasak bersama (unsplash.com/Edgar Castrejon)

Kamu gak sendirian. Ajak pasangan dan anak untuk ikut mindset shift. Jelaskan bahwa sekarang keluarga lagi dalam fase survival mode. Bukan berarti semua jadi menderita, tapi tujuannya agar lebih bijak dan kompak.

Bikin tantangan seru:

  • masak bareng di rumah seminggu penuh;
  • gak jajan sebulan dan ganti dengan bikin camilan sendiri;
  • nonton film gratis bareng pakai laptop, proyektor murah, atau TV biasa.

Kalau semua ikut usaha, beban jadi lebih ringan. Suasana rumah pun bisa tetap hangat.

Terkena layoff memang bukan kabar menyenangkan, tapi bukan akhir dari segalanya. Justru ini bisa jadi titik balik untuk kamu dan keluarga jadi lebih tangguh, hemat, dan kreatif. Dengan mengatur ulang anggaran rumah tangga secara realistis dan cerdas, kamu bisa tetap hidup nyaman meski dalam masa transisi. Yuk, tetap semangat dan jangan lupa bahwa setelah hujan, akan ada pelangi!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎