GameStop Beli Bitcoin Rp8 Triliun, Saham Malah Anjlok!

- GameStop membeli 4.710 Bitcoin senilai 512,6 juta dolar AS atau sekitar Rp8,3 triliun sebagai investasi pertama di aset kripto.
- Pembelian ini merupakan tindak lanjut dari keputusan GameStop pada Maret lalu untuk menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan keuangan.
- Pembelian Bitcoin oleh GameStop menyebabkan sahamnya turun lebih dari 10 persen meski sebelumnya pasar bereaksi positif terhadap rumor pembelian.
Jakarta, IDN Times – GameStop mengumumkan pembelian 4.710 Bitcoin senilai 512,6 juta dolar AS atau sekitar Rp8,3 triliun pada Rabu (29/5/2025). Ini merupakan investasi pertama perusahaan gim itu di aset kripto. Harga Bitcoin saat pembelian tercatat mencapai 108.837 dolar AS per koin.
Pembelian ini merupakan tindak lanjut dari keputusan GameStop pada Maret lalu untuk menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan keuangan. Saat itu, perusahaan juga mengumumkan telah mengumpulkan dana 1,5 miliar dolar AS (sekitar Rp24,5 triliun) untuk mendukung strategi barunya. CNBC melaporkan bahwa perusahaan tidak menetapkan batas maksimum jumlah Bitcoin yang bisa dibeli.
CEO GameStop Ryan Cohen menyampaikan alasannya pada Konferensi Bitcoin 2025 di Las Vegas.
“Jika tesisnya benar, maka Bitcoin dan emas bisa menjadi lindung nilai terhadap pelemahan mata uang global dan risiko sistemik,” katanya dalam video rekaman, dikutip dari CNBC International, Kamis (29/5/2025).
1. Harga saham GameStop justru ambles setelah pengumuman

Dilansir dari Decrypt, beberapa jam setelah pengumuman pembelian Bitcoin, saham GameStop (kode GME) justru turun lebih dari 10 persen. Harga saham sempat menyentuh titik terendah di 30,73 dolar AS sebelum sedikit naik ke 31,45 dolar AS. Meski begitu, nilainya masih naik hampir 10 persen dalam sepekan dan 14 persen dalam sebulan terakhir.
Penurunan ini terjadi meski pasar sebelumnya bereaksi positif terhadap rumor pembelian Bitcoin. Sejumlah analis menyebut penurunan bisa disebabkan oleh aksi ambil untung jangka pendek dari investor. Selain itu, kondisi keuangan GameStop yang masih mencatat penurunan penjualan tahunan ikut memberi tekanan.
Menurut laporan tahunan yang dirilis April lalu, GameStop masih mengandalkan tumpukan kas senilai 4,76 miliar dolar AS (sekitar Rp77,8 triliun). Langkah membeli Bitcoin disebut sebagai bagian dari strategi baru untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan. CNBC menyebut rencana pembelian Bitcoin ini pertama kali diketahui sejak Februari.
2. Pemerintah AS kini mendukung Bitcoin di bawah Trump

Langkah GameStop membeli Bitcoin terjadi di tengah perubahan besar dalam kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS). Di bawah Presiden Donald Trump, AS kini membentuk cadangan strategis Bitcoin sebagai aset nasional. Kebijakan ini sangat kontras dengan pendekatan Presiden sebelumnya, Joe Biden, yang dikenal keras terhadap industri kripto.
Trump bahkan disebut sedang mendorong perusahaan medianya untuk menggalang dana sebesar 2,5 miliar dolar AS demi membeli Bitcoin (sekitar Rp40,8 triliun). Harga Bitcoin pun melonjak sepanjang Mei dan sempat menembus 110 ribu dolar AS setelah sebelumnya sempat jatuh ke 75 ribu dolar AS pada April. TechCrunch menyebut perubahan dukungan ini memperkuat legitimasi Bitcoin di mata investor korporat.
Namun, dukungan pemerintah ini tidak lepas dari kritik. Senator Jeff Merkley dari Partai Demokrat menyebut keterlibatan Trump dalam pasar kripto bisa menciptakan konflik kepentingan.
“Ini skema yang sangat korup. Ini membahayakan keamanan nasional kita dan merusak kepercayaan publik pada pemerintahan,” katanya dalam rilis pers, dikutip dari TechCrunch, Kamis (29/5/2025).
3. GameStop ikuti jejak Strategy dan perusahaan besar lain

Strategi GameStop disebut meniru langkah perusahaan perangkat lunak MicroStrategy, yang kini berganti nama menjadi Strategy. Perusahaan milik Michael Saylor itu telah membeli Bitcoin senilai lebih dari 62 miliar dolar AS (sekitar Rp1.013 triliun) dan menjadi pemegang korporat terbesar saat ini. Saylor juga dikenal gencar mendorong perusahaan lain agar mengikuti jejaknya.
Ryan Cohen terlihat bertemu langsung dengan Saylor pada Februari lalu, dalam sebuah pertemuan yang diunggah ke media sosial. Namun Cohen membantah bahwa GameStop sekadar meniru pihak lain.
“GameStop mengikuti strateginya sendiri. Kami tidak mengikuti strategi siapa pun,” katanya.
Bukan hanya GameStop dan Strategy yang masuk ke pasar kripto. Sejumlah perusahaan publik lain juga mengumumkan langkah serupa dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa di antaranya memilih aset lain seperti Ethereum dan Solana, termasuk perusahaan seperti Upexi, SharpLink Gaming, dan DeFi Development Corp. yang meraih kenaikan tajam usai membeli kripto alternatif.