BUMN Pastikan Perusahaan Induk Perbankan Terwujud Tahun Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan perusahaan induk (holding) perbankan akan terwujud pada tahun ini. Awalnya, holding ini seharusnya selesai pada 2016 lalu, namun molor. Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri BUMN sendiri menargetkan holding ini rampung pada Mei 2019.
“Tetap tahun ini insyaallah,” kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4).
Sebenarnya kenapa holding ini belum rampung dan apa saja keuntungan dari holding ini?
1. Masih ada revisi dari Kementerian Keuangan
Gatot menyatakan saat ini masih ada revisi dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.
“Kita mau diskusi lagi dengan tim, salah satunya KKSK itu. (Revisinya) masukan masalah ada beberapa hal yang lebih realistis untuk di dalam quick win-nya,” ujar Gatot.
2. Apa quick win-nya untuk holding perbankan?
Quick win yang dimaksud Gatot adalah adanya efisiensi biaya di tiap perusahaan yang tergabung dalam holding. Holding juga memungkinkan adanya pemetaan ulang (remapping) menggunakan IT.
“Jadi holding pasti ada efisiensi dan kita bisa seperti yang kita lakukan bersana ATM LinkAja, itu kan sudah efisiensi bagus. Belum holding aja sudah ada efisiensi di masing-masing. Kita akan kita remapping under 4 bank yang ada, termasuk yg non-banknya,” jelas Gatot.
Editor’s picks
Rini pernah menjelaskan, efisiensi perlu dilakukan karena selama ini BUMN kerap mengeluarkan biaya untuk hal yang sama.
3. Keuntungan holding perbankan lainnya
Selain efisiensi biaya, dengan adanya holding perbankan diharapkan meningkatkan profesionalitas dan transparansi pada perusahaan-perusahaan tersebut sehingga semakin meyakinkan investor.
Keuntungan lainnya adalah membantu pembiayaan seperti pengadaan rumah yang dieksekusi oleh Bank BTN.
Baca Juga: Rupiah Melonjak Tinggi, OJK Lakukan Stress Test terhadap Perbankan
4. Siapa saja yang tergabung dalam holding perbankan ini?
Perusahaan yang akan menjadi induk perusahaan adalah PT Danareksa. Danareksa akan menginduki PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk. Untuk yang nonbank di antaranya ada PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
“Ada Bahana, sama Jalin (PT Jalin Pembayaran Nusantara)," imbuh Gatot.
Nama lain yang akan bergabung adalah PT Fintek Karya Nusantara (Finraya), selaku pemilik sistem pembayaran LinkAja. “Finarya nanti akan masuk,” ujar Gatot.
Baca Juga: Dompet Digital Mengancam Bisnis Perbankan, Benarkah?