Aset Berisiko Kembali Diminati, Rupiah Menguat di Level Rp14.610
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat tipis 5 poin. Dilansir dari Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.610 atau menguat 0,03 persen.
"Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp14.580 dengan potensi resisten di Rp14.630," ujar Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra kepada IDN Times, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga: Masih Terimbas Yield Treasury AS, Rupiah Melemah di Level Rp14.617
1. Minat pasar terhadap aset berisiko meninggi
Ariston mengatakan minat pasar terhadap aset berisiko kemungkinan meninggi hari ini. Hal itu seiring dengan menguatnya indeks saham AS semalam.
Penguatan indeks saham AS didukung oleh data penjualan ritel AS bulan Maret dan data klaim tunjangan pengangguran AS yang lebih baik dari prediksi, yang dirilis semalam.
"Hasil ini memicu sentimen pemulihan ekonomi. Selain itu, penguatan indeks saham juga didukung oleh membaiknya laporan penghasilan perusahaan," jelas Ariston.
2. Data pertumbuhan PDB Tiongkok diperkirakan lebih bagus dari proyeksi
Editor’s picks
Selain itu, lanjut Ariston, pagi ini sekitar pukul 9 WIB juga akan dirilis data pertumbuhan PDB Tiongkok kuartal pertama. Data tersebut diperkirakan lebih bagus dari proyeksi.
"Bila demikian, ini akan menguatkan minat pasar terhadap aset berisiko hari ini," ungkapnya.
Baca Juga: Setelah Denda Alibaba, Tiongkok Beri Peringatan untuk Sektor Teknologi
3. Menurunnya yield treasury AS mendorong penguatan rupiah
Kemudian, yield treasury AS juga menurun pagi ini ke level 1,57 persen atau turun sekitar 4 persen dari sebelumnya. Menurut Ariston, penurunan yield ini mungkin karena sebagian pelaku pasar masuk kembali membeli obligasi AS yang sudah terdiskon.
"Penurunan yield ini bisa membantu mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini," kata Ariston.
Baca Juga: Neraca Dagang Surplus, Rupiah Melemah di Level Rp14.615