Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Install
For
You

London Catat Sejarah dengan Penggalangan Dana Berbasis Blockchain

Latisha Asharani
Ilustrasi Blockchain (freepik.com)
Ilustrasi Blockchain (freepik.com)

Intinya sih...

  • Transaksi dijalankan sepenuhnya melalui platform blockchain milik LSEG, memangkas waktu dan biaya penyelesaian transaksi.

  • Penerapan blockchain semakin luas di sektor keuangan tradisional, meningkatkan transparansi dan menekan biaya transaksi.

  • Langkah LSEG menandai pergeseran besar dalam infrastruktur pasar modal dunia, menciptakan ekosistem pasar yang lebih modern dan kompetitif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia keuangan global kembali mencatat tonggak penting. London Stock Exchange Group (LSEG) resmi menyelesaikan penggalangan dana pertama yang sepenuhnya dijalankan melalui teknologi blockchain. Inovasi ini membuka era baru pemanfaatan infrastruktur digital di pasar modal, sekaligus menegaskan posisi blockchain sebagai solusi modern bagi transaksi keuangan berskala besar.

Langkah bersejarah tersebut memungkinkan perusahaan manajer aset reasuransi, MembersCap, menghimpun modal untuk dana privat melalui sistem digital yang baru dikembangkan LSEG. Proses ini menjadikan MembersCap sebagai pionir pemanfaatan blockchain di pasar modal tradisional yang selama ini dikenal sarat regulasi dan prosedur manual.

1. Proses end-to-end berbasis blockchain

ilustrasi transaksi online (pixabay.com/users/bru-no-1161770/)

Transaksi ini menjadi istimewa karena seluruh tahapan—mulai dari penerbitan, perdagangan, hingga penyelesaian—dijalankan sepenuhnya melalui platform blockchain milik LSEG. Hal tersebut berbeda dengan proyek blockchain sebelumnya di sektor keuangan, yang biasanya hanya mencakup sebagian kecil alur transaksi.

Kepala Infrastruktur Pasar Digital LSEG, Darko Hajdukovic, menyatakan bahwa terobosan ini akan memangkas waktu sekaligus biaya penyelesaian transaksi. “Di pasar privat, proses masih sangat manual, mahal, dan bisa memakan waktu hingga 40–50 hari. Dengan teknologi ini, kami menciptakan infrastruktur yang relevan untuk abad ke-21,” ujarnya.

Infrastruktur digital ini dikembangkan bekerja sama dengan Microsoft, yang memiliki kepemilikan saham sebesar 4 persen di LSEG.

2. Akselerasi adopsi blockchain di TradFi

Ilustrasi kripto (freepik.com)

Meski menjadi yang pertama di bursa global besar, penerapan blockchain di sektor keuangan tradisional (TradFi) terus meluas. Bank, manajer aset, dan bursa efek kini semakin aktif menguji ledger terdistribusi untuk mempercepat penyelesaian, meningkatkan transparansi, serta menekan biaya transaksi.

CEO BlackRock, Larry Fink, turut menegaskan potensi besar tokenisasi. “Tokenisasi akan merevolusi dunia investasi. Pasar tak perlu lagi ditutup. Transaksi yang biasanya membutuhkan waktu berhari-hari bisa selesai hanya dalam hitungan detik,” kata Fink.

3. Masa depan infrastruktur pasar global

Ilustrasi investasi (freepik.com)

Langkah LSEG ini menandai pergeseran besar dalam infrastruktur pasar modal dunia. Dengan memanfaatkan blockchain, proses penggalangan dana hingga distribusi menjadi lebih efisien, transparan, dan terpercaya.

Ke depan, inisiatif ini diperkirakan mendorong lebih banyak lembaga keuangan global mengadopsi teknologi serupa dalam skala luas, menciptakan ekosistem pasar yang lebih modern dan kompetitif.

Dengan terciptanya penggalangan dana berbasis blockchain ini, LSEG tidak hanya mencetak sejarah, tetapi juga membuka jalan bagi transformasi digital yang lebih luas di pasar modal global. Langkah inovatif seperti ini diperkirakan akan menjadi standar baru, mendorong efisiensi, transparansi, dan kecepatan transaksi di seluruh ekosistem keuangan dunia

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Topics
BlockchainInvestasi KriptoLondonPasar KriptoBursa KriptoUpdate me

Editorial Team

EditorAnata Siregar

Tonton lebih seru di