Mau Bisnismu Didanai East Ventures? Ini Syaratnya
- East Ventures fokus pada pendanaan startup dengan penilaian 3P: people, product, dan potential market.
- Integritas, kemampuan analisis, dan pengetahuan global menjadi kualifikasi utama bagi founder startup yang ingin didanai oleh East Ventures.
Jakarta, IDN Times – Para founder startup memerlukan pendanaan untuk membangun dan mengembangkan bisnisnya. Salah satu perusahaan venture capital (VC) yang menyediakan pendanaan ke perusahaan startup adalah East Ventures.
Dilansir dari website resmi East Ventures, East Ventures merupakan perusahaan VC yang terbuka pada seluruh sektor (sector agnostic) dan merupakan pelopor investasi startup Indonesia. Berfokus pada daya tarik perusahaan, hal tersebut membuat East Ventures dapat memutuskan akan mendanai perusahaan.
Adapun penilaian yang digunakan East Ventures, yakni 3P, yaitu people (orang), product (produk), dan potential market (pasar yang potensial). Berikut lima hal yang harus startup miliki jika ingin didanai oleh East Ventures:
1.Founder memiliki integrity
Dalam early phase, East Ventures akan berfokus kepada founder perusahaan. East Ventures juga terbuka bagi para founder yang baru memiliki visi serta misi perusahaan dan ingin didanai oleh East Ventures.
“Integrity meliputi apa yang dijanjikan oleh para founder bisa dibuktikan ucapannya” kata partner East Ventures Melisa Irene di Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Irene percaya founder yang memiliki integritas tidak akan mencurangi uang yang dipercayakan.
2. Founder punya high level of self awareness
Dalam konteks ini, founder harus memiliki kemampuan untuk menganalisa sesuatu, mulai dari menganalisa diri sendiri, tim, produk, market , weakness, strengh sehingga dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat sasaran.
“Kemampuan founder untuk melihat konteks dan membuat keputusan merupakan kualifikasi yang East Ventures cari dalam diri founder,” ujar Irene.
3. Founder memiliki global knowledge
Irene menambahkan, founder startup juga harus mengerti global knowledge. Dengan begitu, jika East Ventures berbicara mengenai bisnis skala nasional maupun global, founder memahaminya.
"Jika kami berbicara mengenai masyarakat Indonesia, founder mengerti,” ucap Irene.
Dia pun berharapkan, ketika founder memiliki global knowlegde, maka founder tidak akan melakukan copy paste bisnis model, melainkan melakukan adjust dengan Indonesia consumer context.
4.Punya market
Perusahaan yang baik harus mempunyai market yang jelas. Misal jika seorang founder ingin membuka perusahaan yang menjual bakmi di Indonesia, maka perusahaan tersebut harus memiliki market yang luas dan tepat di Indonesia karena masyarakat Indonesia suka mengkonsumsi bakmi.
East ventures juga membuka ruang diskusi kepada startup dalam menavigasikan market-market baru yang ingin disasar.
5.Produk berpotensi menjadi leader market
Bisnis model yang dibuat oleh para founder, sebaiknya memiliki potensi sebagai leader market dalam industri tersebut. Dia mencontohkan ketika pihaknya berinvestasi di
“Ketika invest ke Sociolla, kami yakin bahwa Sociolla akan menjadi leader market dalam industri beauty,” ujarnya.
