Ilustrasi cryptocurrency. (IDN Times/Aditya Pratama)
1. Pelajari dasar-dasar cryptocurreny
Sebelum berinvestasi, pahami konsep dasar seperti apa itu blockchain, wallet, dan exchange; perbedaan antara koin utama (Bitcoin, Ethereum), dan Altcoin; risiko volatilitas dan keamanan aset kripto.
Tips: Gunakan sumber terpercaya atau ikuti kursus online tentang cryptocurrency.
2. Mulai dengan jumlah kecil
Investasikan dana yang kamu siap kehilangan. Mengingat fluktuasi harga kripto sangat tinggi, lebih baik memulai dengan jumlah kecil untuk mengurangi risiko.
Contoh: Sisihkan 5 persen hingga 10 persen dari alokasi investasi kamu untuk kripto, terutama jika pemula.
3. Pilih platform exchange yang Aman
Pilih platform trading atau exchange terpercaya untuk membeli kripto, seperti Coinbase, atau Tokocrypto. Pastikan platform tersebut memiliki izin dari otoritas terkait, dan menawarkan fitur keamanan seperti 2FA (Two-Factor Authentication).
4. Diversifikasi portofolio
Jangan hanya membeli satu jenis kripto. Sebarkan investasi kamu di beberapa koin yang berbeda untuk mengurangi risiko.
Tips: Kombinasikan koin utama seperti Bitcoin atau Ethereum dengan beberapa altcoin potensial.
5. Gunakan strategi investasi yang tepat
- Dollar-Cost Averaging (DCA): Investasikan jumlah tetap secara rutin, misalnya setiap minggu atau bulan, untuk mengurangi dampak volatilitas.
- HODLing: Simpan kripto dalam jangka panjang jika kamu yakin akan potensi pertumbuhannya.
- Trading aktif: Untuk yang lebih berpengalaman, kamu bisa memanfaatkan fluktuasi harga dengan trading harian.
6. Tetap Waspada
Hindari mengikuti hype tanpa analisis, jangan pernah percaya pada skema cepat kaya atau janji keuntungan tetap, dan gunakan wallet pribadi (cold wallet) untuk penyimpanan jangka panjang.
Investasi kripto memiliki peluang besar, tetapi risiko yang menyertainya juga tinggi. Bijaklah dalam membuat keputusan!