Ombudsman Sebut Tak Ada Ulah Hacker di Kasus Bank Mandiri
Jakarta, IDN Times - Bank Mandiri bersama dengan Bank Indoensia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertemu dengan Ombudsman RI. Mereka memberikan laporan sekaligus memberikan terkait insiden perubahan saldo nasabah Bank Mandiri yang terjadi pada Sabtu (20/7) lalu.
Usai menerima laporan, Anggota Ombudsman RI Dadan Suharmawijaya mengatakan, jika insiden terjadinya perubahan saldo nasabah tidak terkait masalah keamanan siber. "Ini lebih ke kehandalan IT yang perlu di-update," ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Senin (27/9).
1. Tidak ada ulah hacker
Lebih lanjut Dadan mengatakan, insiden yang menimpa Bank Mandiri tidak ada kaitannya dengan ulah para hacker. Menurut dia, sistem perbankan Indonesia saat ini sudah cukup andal dalam menangkal serangan hacker.
"Bank Mandiri selama ini mengatakan semua bank mampu menangkal hacker. Temuan bahwa di awal sempat khawatir ada dampak besar dari kejadian ini. Tapi setelah di investigasi ternyata tidak ada ancaman (hacker)," ujarnya.
2. Murni kesalahan sistem
Sementara itu, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan hal senada. Dia menegaskan perubahan saldo nasabah yang terjadi murni kesalahan sistem IT.
"Hal lain adalah, ini tidak ada kaitan dengan hacker. Ini murni pemeliharaan sistem. Ada kesalahan kecil dan berpengaruh pada segelintir kecil saldo nasabah."
3. OJK kirim tim IT ke Mandiri
Di tempat yang sama, Direktur Pengawasan Perbankan OJK Hizbullah mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim IT ke kantor Mandiri. Hal itu dilakukan dirinya untuk memastikan sistem perseroan menjamin keamanan yang tinggi bagi nasabah.
"OJK sudah kirim tim IT ke mandiri untuk memastikan sistem disana aman. Kita ingin pastikan bahwa sistemnya aman. Kami selalu minta kepada bank agar selalu meng-update IT-nya," pungkasnya.
