Jack Dorsey, CEO Twitter yang Hampir Jadi Desainer dan Tukang Pijat

Pernah dipecat jadi CEO Twitter

Jakarta, IDN Times – Jack Dorsey telah menjadi salah satu wirausahawan teknologi paling berpengaruh di dunia, bergabung dengan nama-nama populer seperti Steve Jobs dan Elon Musk. Dia telah membuat dua aplikasi populer, yaitu Square dan Twitter.

Sebagai hasil dari menjadi co-founder dan CEO dari dua perusahaan tersebut, ia pun memiliki kekayaan bersih mencapai miliaran.

Berikut adalah sejumlah fakta yang perlu menarik dari Jack.

Baca Juga: Orang Terkaya Kedua di Dunia, 10 Fakta Unik Elon Musk

1. Dipecat dari Twitter

Jack Dorsey, CEO Twitter yang Hampir Jadi Desainer dan Tukang PijatJack Dorsey (Website/samharris.org)

Jack terkenal karena ikut mendirikan Twitter bersama Evan Williams dan Christopher Stone pada tahun 2006. Tetapi masa jabatannya di sana tidak mulus. Pada 2008, Dorsey dipecat dari jaringan media sosial yang dia bantu ciptakan tersebut. Ia baru kembali sebagai CEO perusahaan itu tujuh tahun kemudian.

Pada saat ia dipecat, Twitter mengalami sejumlah masalah. Saham Twitter juga terus mengalami penurunan pada 2015, tak lama setelah ia kembali ke perusahaan. Namun, pada tahun-tahun berikutnya harga saham perusahaan terus meningkat.

2. Berharap bisa jadi walikota New York City

Jack Dorsey, CEO Twitter yang Hampir Jadi Desainer dan Tukang PijatBakal calon presiden Amerika Serikat 2020 Demokrat Michael Bloomberg menyapa sukarelawan dalam kanvas kick-off saat ia berkampanye di Manassas,Virginia, Amerika Serikat, pada 2 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Menurut CNBC, pria kelahiran 19 November 1976, di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat (AS) tersebut adalah penggemar berat mantan Walikota New York City Michael Bloomberg. Dia pernah memuji Bloomberg sebagai “cahaya penuntun” bagi wirausahawan teknologi di Silicon Valley.

Saat dia tinggal di San Francisco, Dorsey pernah memberi tahu Vanity Fair bahwa dia menyukai Big Apple. Pria yang mengaku suka memeriksa Twitter ketika baru bangun tidur itu juga mengatakan memikirkan kota itu saja sudah bisa membuatnya bersemangat.

Baca Juga: Tesla Mau Izinkan Beli Mobil Pakai Bitcoin, Apa Untung Ruginya?

3. Hampir bekerja di Facebook

Jack Dorsey, CEO Twitter yang Hampir Jadi Desainer dan Tukang PijatPendiri Facebook, Mark Zuckerberg (Facebook.com/Zuck)

Menurut reporter Nick Bilton dalam “Hatching Twitter: A True Story of Money, Power, Friendship, and Betrayal”, saat dipecat sebagai CEO Twitter, Dorsey dilaporkan mengadakan pembicaraan dengan CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Zuckerberg, yang pada saat itu mempertimbangkan untuk membeli Twitter, berusaha untuk mempekerjakan Dorsey. Namun, tidak ada posisi yang cocok untuk Dorsey, yang lebih pantas menjadi pemimpin seperti dirinya.

4. Menciptakan teknologi sejak remaja

Jack Dorsey, CEO Twitter yang Hampir Jadi Desainer dan Tukang PijatJack Dorsey (Website/Singapore Management University/news.smu.edu.sg)

Pria yang pernah menempuh pendidikan di New York University itu menciptakan perangkat lunak pengiriman taksi yang kemudian diadopsi oleh perusahaan taksi pada saat masih remaja. Menurut Britannica, setelah pindah ke San Francisco, Jack mendirikan perusahaan yang menggunakan Internet untuk menangani pengiriman kurir dan kendaraan darurat serta taksi.

Pada tahun 2000 ia pertama kali mempertimbangkan untuk menggunakan teks dan pesan instan (berdasarkan prinsip perangkat lunak pengiriman) sebagai cara untuk tetap berhubungan dengan teman. Enam tahun kemudian dia mendekati Williams dan Stone dengan idenya. Bersama-sama mereka mengembangkan prototipe dari Twitter.

Dorsey memposting pesan Twitter pertama pada 21 Maret 2006. Layanan tersebut dengan cepat menjadi pusat jejaring sosial yang populer serta bentuk komunikasi arus utama.

Baca Juga: Twitter Perluas Kebijakan Pelabelan Akun Pejabat di Negara-negara Ini

5. Mendirikan Square

Jack Dorsey, CEO Twitter yang Hampir Jadi Desainer dan Tukang PijatIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Dorsey ikut mendirikan dan menjadi CEO Square pada 2009. Square adalah sebuah alat pembayaran seluler yang memfasilitasi transaksi kartu kredit. Aplikasi ini diluncurkan pada 2010 dan pada 2012 memiliki lebih dari dua juta pengguna.

Square awalnya hanya tersedia di Amerika Utara, tetapi diperluas ke pasar luar negeri pada 2013. Tahun itu, Dorsey juga menjadi anggota dewan direksi Disney Company. Pada Oktober 2015, dia kembali lagi menjadi CEO di Twitter sambil tetap menjabat sebagai CEO Square.

6. Hampir jadi desainer dan tukang pijat

Jack Dorsey, CEO Twitter yang Hampir Jadi Desainer dan Tukang PijatJack Dorsey (Twitter.com/gharib_tommy)

Sebelum ikut mendirikan Twitter dan menjadi miliarder, Jack ternyata pernah berpikir untuk berhenti dari industri teknologi dan menjadi perancang busana. Itu terjadi pada masa-masa di mana dirinya merasa kehilangan arah, tak lama setelah lulus dari New York University.

Ia yang pindah ke St. Louis, mencoba menemukan berbagai macam minat baru, mulai dari menjajal ilmu ilustrasi botani dan terapi pijat. Namun ia meninggalkan semua minat itu ketika kembali ke San Francisco.

Dorsey juga tertarik pada dunia desain mode. Dia mengagumi karya pembuat jeans Scott Morrison, pendiri merek jeans Paper Denim & Cloth. Bahkan selama hari-hari awalnya sebagai CEO Twitter, Dorsey mengambil kelas desain mode di Apparel Arts, sebuah sekolah desain di San Francisco.

7. Kekayaan bersih

Jack Dorsey, CEO Twitter yang Hampir Jadi Desainer dan Tukang PijatIlustrasi Aset (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Forbes, pada Januari 2021 Dorsey memiliki kekayaan mencapai 12,2 miliar dolar AS. Angel investor itu berada di peringkat 90 teratas dari 400 orang terkaya di Amerika.

Kekayaan Dorsey termasuk rumah kaca senilai jutaan dolar yang ditinggalinya. Pada 2019 dia juga telah membeli rumah senilai 22 juta dolar dan membeli rumah lain di lingkungan Sea Cliff di San Francisco seharga 10 juta dolar pada 2012.

Baca Juga: Cryptocurrency Melejit, Jack Dorsey dan Jay Z Bikin Pendanaan Bitcoin

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya