Bank Koresponden: Pengertian, Sejarah Bentuk, Fungsi dan Perannya

Dalam meningkatkan kualitas, bank berupaya menjalin kerja sama secara nasional maupun internasional dengan bank lainnya. Termasuk menjalankan fungsi korespondensi untuk memenuhi kepentingan tertentu.
Secara umum, Bank Koresponden diartikan sebagai bank yang memberikan pelayanan atas nama lembaga keuangan lain. Bank memiliki peran sebagai agen, sehingga diperoleh kerjasama yang saling menguntungkan.
Adapun fasilitas yang ditawarkan, meliputi transfer antar bank, penerimaan setoran, transaksi bisnis, hingga pengumpulan dokumen atas nama jasa keuangan yang lain. Fasilitas yang diberikan antar bank dengan yang lain bisa saja sama atau tidak, tergantung pada otoritas dari masing-masing lembaga. Untuk penjelasan mengenai apa itu bank koresponden, simak artikel selengkapnya dari IDN Times di bawah ini.
1. Sejarah bank koresponden

Berkembangnya aktivitas nasabah baik secara domestik maupun ke mancanegara memungkinkan bank selalu berupaya memberikan kepuasan layanan. Termasuk memenuhi kebutuhan bertransaksi hingga ke luar negeri.
Munculnya bank koresponden dilatarbelakangi oleh beberapa hal, antara lain :
- Berkembangnya jangkauan usaha bank, seperti ekspor-impor, transfer, inkaso, maupun pemenuhan jasa valuta asing lainnya
- Pengaruh internasional
- Terbatasnya jaringan bank, sehingga perlu kerja sama dengan bank dari negara lain
- Peningkatan etika bisnis
2. Bentuk-bentuk bank koresponden

Menjalankan fungsi korespondensi dengan bank lain, bank koresponden secara umum memiliki dua bentuk antara lain :
- Non depository correspondent, artinya hubungan antar bank bersifat terbatas. Keterbatasan ini biasanya dijumpai pada aktivitas pertukaran tanda tangan antar pejabat bank. Kegiatan lain juga dapat diamati pada test key, yakni suatu sandi untuk menelusuri kebenaran berita dari satu bank dengan bank lainnya. Hal ini berlaku pada korespondensi antar bank dalam negeri maupun luar negeri.
- Depository correspondent, artinya membuka peluang hubungan yang lebih luas dari non depository correspondent. Hubungan ini disertai dibukanya rekening pada salah satu bank atau kedua bank sekaligus. Depository correspondent menandai peluang nostro-vostro antar bank.
3. Bisnis apa saja yang diberikan bank koresponden?

Berikut adalah daftar jasa yang diberikan oleh bank koresponden kepada counterparty bank.
- Impor
- Transfer Keluar Valas
- Inkaso Keluar Valas
- Penempatan dana
- Credit Line
- Cash Letter
- Export Bills Collection
4. Bisnis apa saja yang diterima bank koresponden?

- Ekspor
- Transfer masuk valas
- Inkaso masuk valas
- Pinjaman yang diterima atau borrowing/taken
- Counter guaranteeunter guarantee Bank Valas
- Dan jasa-jasa lainnya
5. Bentuk kelembagaan

Perlu kamu ketahui kalau setiap bank devisa biasanya memiliki suatu unit kerja. Unit kerja ini bertugas melakukan jalinan korepondensi atau hubungan dengan bank koresponden. Baik itu bank koresponden di dalam negeri maupun di luar negeri.
6. Peran korespondensi dan bank di luar negeri

Biasanya hubungan korespondensi berfungsi sebagai pintu gerbang yang akan menghubungkan bank di dalam negeri dengan bank di luar negeri. Misalnya, bank-bank lokal yang berkantor pusat di Jakarta dengan bank-bank di Singapura, Hong Kong, New York, London, dan negara-negara lainnya.
Dengan begitu, bagian hubungan korepondensi ini selanjutnya juga aka memperkenalkan jasa-jasa yang mereka tawarkan kepada bank-bank di luar negeri. Mereka juga dapat menerima tamu-tamu sekaligus mengadakan courtesy call atau kunjungan kehormatan sebagai upaya mempromosikan bank mereka. Bersamaan dengan itu tentu saja menawarkan produk-produk bank yang dijual.
7. Evaluator permohonan lembaga keuangan

Setiap transaksi keamanannya wajib terjamin. Oleh karena itu, hubungan koresponden berperan penting untuk mengevaluasi setiap permohonan keuangan yang diajukan Lembaga Keuangan atau Financial Institution. Baik itu dari bank, perusahaan leasing, perusahaan pembiyaan, perusahaan asuransi, maupun yayasan dana pensiun. Semuanya wajib dievaluasi terlebih dahulu demi menjaga keamanan transaksi.
8. Penentu sekaligus monitoring bank exposure

Mengingat kemungkinan risiko dan peluang potensi keuntungan diikuti dengan keterbatasan sumber dana, makan nilai transaksi haruslah dibatasi. Nilai transaksi harus dibatasi dan bertugas dalam hal ini adalah bank koresponden. Bank koresponden dapat menetapkan sekaligus monitoring Bank Exposure.
8. Pengawas Reciprocal Business

Yang dimaksud dalam tugas ini adalah, monitoring perusahaan terkait track record bisnis yang mereka jalankan selama ini. Apakah bisnis tersebut lebih menguntungkan atau justru banyak merugikan.
Apabila dilihat ada kejanggalan, makan bank diminta untuk menyeimbangkan kinerjanya. Sedangkan bila bisnis selama ini lebih menguntungkan bukanlah masalah.
10. Pengawas jasa-jasa koresponden

Perlunya pengawasan terhadap jasa-jasa yang ditawarkan koresponden adalah supaya pelayanan serta mutu mereka tetap baik. Bank akan mengevaluasi perkembangannya secara menyeluruh berikut kebermanfaatan jasa tersebut.
11. Mediator jika terjadi masalah dalam transaksi luar negeri

Meski jarang terjadi, adakalanya transaksi luar negeri mengalami kerumitan dalam hal teknis. Keterlambatan penanganan dari unit terkait juga dapat merugikan pihak yang mengajukan banding. Inilah pentingnya kepala bagian hubungan korespondensi yang akan membantu mengatasi masalah tersebut.
Kabag ini merupakan bagian dari Divisi Internasional yang menangani bank devisa. Dia akan banyak membantu segala kendala yang dialami oleh pihak terkait agar masalah bisa segera terselesaikan.
Demikian tadi adalah penjelasan lengkap mengenai bank koresponden. Mulai dari definisi, bentuk kelembagaan, fungsi-fungsinya dan peran mereka selama ini dalam transaksi luar negeri.