Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Risiko saat Melakukan Investasi Emas Fisik, Waspada!

4 Risiko saat Melakukan Investasi Emas Fisik, Waspada!
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)
Intinya sih...
  • Penyimpanan emas fisik memerlukan keamanan ekstra untuk mencegah pencurian dan membutuhkan biaya tambahan seperti brankas atau safe deposit box.
  • Emas fisik rentan terhadap kehilangan, kerusakan, dan penyusutan kualitas jika disimpan dalam bentuk perhiasan.
  • Likuiditas emas bergantung pada tempat pembelian dan sertifikatnya, serta diikuti oleh biaya tambahan seperti pembuatan, penyimpanan, dan selisih harga jual-beli.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Investasi emas fisik menjadi salah satu pilihan populer karena dianggap stabil, mudah dijual, dan tahan terhadap potensi inflasi. Namun, investasi ini tidak sepenuhnya bebas dari risiko, sehingga perlu dipahami sejak awal agar bisa mencegah masalah muncul pada saat membeli, menyimpan, atau menjual.

Memahami risiko yang ada akan membantumu untuk membuat strategi investasi yang lebih aman dan terukur, terutama jika kamu berniat menempatkan sebagian besar aset dalam bentuk emas. Berikut beberapa risiko yang mungkin muncul saat melakukan investasii emas fisik yang wajib diwaspadai.

Table of Content

1. Risiko penyimpanan yang memerlukan keamanan ekstra

1. Risiko penyimpanan yang memerlukan keamanan ekstra

4 Risiko saat Melakukan Investasi Emas Fisik, Waspada!
ilustrasi brankas (unsplash.com/Andrej Sachov)

Penyimpanan emas fisik memerlukan perhatian khusus karena sifatnya mudah dicuri dan bernilai tinggi, sehingga kerap menarik pelaku kejahatan. Banyak orang menyimpannya di rumah tanpa perlindungan memadai, sehingga tanpa sadar justru meningkatkan potensi kehilangan akibat pencurian.

Menyimpan emas dalam jumlah besar di rumah bisa menimbulkan rasa tidak nyaman karena terus-menerus perlu mengawasi keberadaannya. Penggunaan brankas atau save deposit box dianggap lebih aman, namun tetap memerlukan biaya tambahan yang harus diperhitungkan dalam total biaya investasi.

2. Risiko kehilangan atau kerusakan

4 Risiko saat Melakukan Investasi Emas Fisik, Waspada!
ilustrasi emas (pexels.com/RDNE Stock project)

Emas fisik dapat hilang akibat kelalaian, seperti lupa menaruh, salah menyimpan, atau hilang pada saat berpindah tempat. Hal ini sering dianggap sepele, padahal banyak investor mengalami kerugian hanya karena tidak memiliki sistem penyimpanan yang aman dan terstruktur.

Berinvestasi dalam bentuk perhiasan biasanya akan mudah mengalami penyusutan kualitas akibat goresan atau kerusakan saat digunakan sehari-hari. Kerusakan ini bukan hanya menurunkan nilai estetika, namun juga mempengaruhi harga jual kembali, sehingga potensi keuntungannya pun akan lebih kecil.

3. Risiko likuiditas jika membeli dari tempat tidak terpercaya

4 Risiko saat Melakukan Investasi Emas Fisik, Waspada!
ilustrasi emas (pexels.com/Michael Steinberg)

Likuiditas emas ternyata akan sangat bergantung pada tempat pembelian dan keaslian sertifikatnya, sehingga pembelian dari toko atau pihak yang tidak kredibel bisa menimbulkan masalah. Banyak investor mengalami kesulitan dalam menjual emas yang tidak memiliki sertifikat resmi atau berasal dari tempat yang tidak diakui.

Perbedaan standar kemurnian atau bentuk emas membuat beberapa jenis emas kurang diminati di pasar tertentu. Hal ini akan menyebabkan proses penjualan menjadi lebih lama dan harga yang ditawarkan pun kerap kali lebih rendah dari ekspektasi.

4. Risiko biaya tambahan yang tidak diperhitungkan

4 Risiko saat Melakukan Investasi Emas Fisik, Waspada!
ilustrasi emas (unsplash.com/Cornelia Ng)

Berinvestasi emas fisik sering diikuti biaya tambahan, seperti biaya pembuatan, biaya penyimpanan, atau biaya administrasi pada saat dititipkan di bank. Jika tidak diperhitungkan, biaya-biaya ini akan mengurangi margin keuntungan secara signifikan.

Biaya selisih antara harga beli dan harga jual (spread) bisa menjadi risiko finansial karena investor memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai titik impas. Akibat dari hal ini akan membuat emas jadi kurang menguntungkan jika digunakan untuk investasi jangka pendek, yang lebih mengharapkan keuntungan lebih cepat.

Investasi emas fisik tetap menjadi pilihan menarik, asalkan dilakukan dengan pemahaman menyeluruh. Dengan perencanaan penyimpanan yang baik dan perhitungan biaya matang, kamu bisa memaksimalkan potensi keuntungan, sekaligus meminimalisir risiko kerugian. Selalu evaluasi kembali tujuan investasi agar emas benar-benar menjadi aset yang mendukung stabilitas jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

4 Ukuran untuk Mengetahui Keuangan yang Sehat, Sudah Cek?

31 Des 2025, 06:04 WIBBusiness