Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Melemah di Level Rp14.420 Senin Pagi

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 2 poin. Mengutip data Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.420 atau melemah  0,02 persen. Hingga pukul 09.40 WIB, rupiah terpantau masih melemah 0,10 persen di level Rp14.432.

"Rupiah hari ini bergerak kisaran Rp14.400-Rp14.450," kata Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra kepada IDN Times, Senin (29/3/2021).

1. Rupiah masih berpotensi melemah

default-image.png
Default Image IDN

Ariston mengatakan, rupiah masih berpotensi melemah sepanjang hari ini. Sebab, ekspektasi pemulihan ekonomi AS mendorong penguatan dolar AS.

"Reboundnya kembali tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun dari level 1,62 persen juga membantu mendorong penguatan dolar AS hari ini," kata dia.

2. Kurs rupiah menguat tipis akhir pekan lalu

ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat tipis 9 poin. Mengutip Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.417, Jumat (26/3/2021).

Menurut Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, salah satu faktor pelemahan rupiah adalah stimulus besar-besaran di Amerika Serikat. Hal itu berdampak pada kenaikan yield obligasi AS bertenor 10 tahun.

"Menguatnya indeks dolar mengakibatkan mata uang rupiah terus mengalami pelemahan," kata Ibrahim.

3. Pelemahan mata uang rupiah tidak menimbulkan kepanikan

Ilustrasi dolar AS (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ilustrasi dolar AS (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Namun demikian, lanjutnya, Bank Indonesia sudah cukup baik dalam menjaga kondisi tersebut. Itu terlihat saat pelemahan mata uang rupiah tidak menimbulkan kepanikan. Menurut dia, ada beberapa pilihan untuk Bank Indonesia agar mata uang rupiah stabil di kemudian hari. Di antaranya menaikkan suku bunga, melepaskan rupiah atau mengontrol modal.

"Kalau menaikkan suku bunga saat ini belum bisa dijalankan karena Indonesia masih dalam masa pemulihan dan akan memperburuk ekonomi dalam negeri. Mengontrol modal juga belum bisa karena pengaturan modal bertentangan dengan undang-undang," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us