5 Tipe Pembelanja yang Akan Pengaruhi Keuangan Seseorang

Sama seperti semua hal lain dalam hidup, responsmu terhadap uang ditentukan oleh kepribadianmu sendiri. Setiap orang melakukan pendekatan terhadap uang dengan cara yang berbeda-beda. Namun, masing-masing orang memiliki tipe yang mendominasi, yang memandu cara mengambil keputusan keuangan.
Kenali lima tipe pembelanja berikut untuk membantumu merencanakan pengeluaran, tabungan, dan investasi.
1. Big spenders

Meskipun belum tentu materialistis, big spenders akan membeli apa pun, tidak peduli seberapa murah atau mahal barang tersebut. Mereka senang memiliki segala sesuatu yang hebat dan terbaru, baik itu mobil, smartphone, ataupun pakaian bermerek.
Namun, big spenders biasanya bukan hanya mengeluarkan uang untuk diri sendiri. Mereka juga senang membeli hadiah untuk teman dekat atau orang yang dicintai.
Selain tidak takut mengeluarkan uang, big spenders juga tidak takut berutang dan sering mengambil risiko saat berinvestasi.
2. Savers

Savers adalah kebalikan dari big spenders. Mereka mempertimbangkan semuanya agar tidak berdampak pada banyaknya pengeluaran, seperti mematikan lampu ketika keluar ruangan, berbelanja hanya jika diperlukan, dan jarang melakukan pembelian dengan kartu kredit. Mereka tidak peduli dengan barang terbaru dan terhebat.
Savers menyimpan sebanyak mungkin uang yang diperoleh dalam rekening tabungan dan paling bahagia ketika mengetahui bahwa mereka mempunyai cukup uang yang disimpan dalam keadaan darurat. Savers umumnya tidak mempunyai utang dan mungkin dipandang sebagai orang yang hemat. Selain itu, mereka juga tidak mengambil risiko dengan investasi.
3. Shoppers

Sama seperti big spenders, shoppers tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan uang. Mereka sering kali merasa puas secara emosional karena membelanjakan uang sehingga sering kali melakukan pembelian yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Mereka sadar akan kecanduan tersebut dan bahkan khawatir dengan utang yang ditimbulkan.
Berbeda dengan big spenders, shoppers cenderung memburu diskon dan barang murah. Mereka juga seringkali menyembunyikan barang yang dibeli dari orang lain.
Shoppers kurang disiplin dalam mengatur keuangan. Mereka tidak selalu tahu kapan harus berhenti mengeluarkan uang dan mulai menabung. Mereka juga mungkin kekurangan dana tabungan darurat atau rencana keuangan jangka panjang.
4. Debtors

Debtors biasanya tidak memiliki rencana keuangan sehingga tidak bisa melacak apa yang dibelanjakan dan di mana membelanjakannya. Kebiasaan belanja mereka cenderung impulsif melebihi kemampuan mereka tanpa mencatat apa dan kepada siapa mereka berbelanja. Debtors bahkan tidak memeriksa saldo bank mereka secara teratur.
Pengeluaran debtors umumnya lebih banyak daripada pendapatan sehingga seringkali terlilit utang. Mereka tidak terlalu memikirkan investasi dan sering kehilangan peluang.
5. Investors

Tipe kepribadian investors melihat ke masa depan dan berpikir ke depan. Mereka memahami situasi keuangan sendiri, tahu kapan harus mengambil risiko untuk mencapai tujuan dan tahu kapan harus mundur.
Investors selalu mendapatkan informasi terkini tentang pasar yang berbeda, memiliki standar tinggi untuk semua pembelian dan mencari investasi yang diyakini akan membuahkan hasil seiring berjalannya waktu. Mereka pada umumnya sukses secara finansial karena memiliki disiplin yang sehat dalam keuangan.
Penting untuk memahami tipe pembelanja sendiri karena ini dapat membantu menghindari kesalahan keuangan yang berulang. Meskipun mungkin tidak dapat mengubah kepribadian ini, setidaknya kamu dapat mengatasi tantangan yang ditimbulkannya. Mengelola uang harus melibatkan kesadaran diri untuk mencapai tujuan finansial yang lebih baik.