Gaji UMR Mau Rutin Nabung Saham? Begini Caranya!

Gaji UMR tetap bisa berinvestasi saham

Jakarta, IDN Times - Investasi saham kerap kali dianggap membutuhkan modal yang besar, terutama bagi kita yang memiliki gaji setara Upah Minimum Regional (UMR).

Tapi ternyata, menurut Co-founder Ternak Uang, Timothy Ronald, asumsi itu salah.

Dia mengatakan semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berinvestasi saham, termasuk mereka yang bermodal gaji UMR.

Bagaimana caranya ya? Simak penjelasannya sebagai berikut.

Baca Juga: 3 Tips Investasi Saham buat Pemula, Persiapkan Masa Depanmu!

1. Sisihkan gaji

Gaji UMR Mau Rutin Nabung Saham? Begini Caranya!(IDN Times/Aditya Pratama)

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyisihkan gaji yang diterima setiap bulan. Idealnya, 10-20 persen dari pendapatan bulanan disisihkan untuk investasi.

"Kalau dapat income, dari gaji, tunjangan, bonus atau THR, jangan langsung dipakai untuk foya-foya. Sisihkan terlebih dahulu. Jumlahnya berapa? Itu tergantung kalian sebenarnya bisa jam berapa misalnya cuma bisa 10 persen silakan, kalau 20 persen, itu lebih baik," kata Timothy dalam keterangan resmi Ternak Uang.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis dengan Modal Kecil, Cuma Rp1 Juta!

2. Kenali risiko

Gaji UMR Mau Rutin Nabung Saham? Begini Caranya!Ilustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Investasi tidak setiap saat menghasilkan keuntungan atau cuan. Bahkan, ada kalanya investasi menghasilkan rugi. Untuk meminimalisir kerugian dalam berinvestasi saham, kamu harus mengenali risiko saham-saham yang kamu pilih.

Adapun kerugian dalam berinvestasi saham berasal dari dua persoalan, yakni capital loss dan likuidasi. Capital loss sendiri adalah penurunan nilai investasi yang disebabkan oleh perbedaan harga jual dengan harga beli suatu aset, di mana harga jual lebih rendah dibandingkan dengan harga beli atau harga dasarnya.

Sementara itu, likuidasi adalah pembubaran perusahaan oleh likuidator untuk menyelesaikan utang perusahaan dengan cara melakukan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, pelunasan utang, dan penyelesaian sisa harta atau utang di antara para pemilik. Singkatnya, perusahaan yang menjual sahamnya dinyatakan bangkrut atau tutup.

"Tapi perlu diingat, di dalam dunia saham selalu ada yang namanya risiko. Garis besarnya ada dua, yakni capital loss dan likuidasi," ucap Timothy.

Baca Juga: Cari Cuan dengan Investasi Saham Metode Teknikal atau Fundamental

3. Investasi secara berkala

Gaji UMR Mau Rutin Nabung Saham? Begini Caranya!Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Tahap ini bisa kamu lakukan jika kamu sudah mengenali risiko saham-saham yang kamu pilih.

Timothy melanjutkan, agar tidak sekadar menabung uang 'mati', disarankan untuk berinvestasi rutin setiap bulan. Jika menyisihkan 10-20 persen gaji dilakukan secara konsisten dan dalam jangka waktu tertentu, maka nominal sahamnya akan terus bertambah.

Selain itu, Timothy juga menyarankan untuk membeli saham perbankan. Menurut dia, saham perbankan lebih aman.

"Kira-kira saham apa sih yang bagus untuk dibeli? Saya sarankan untuk pemula itu beli saham-saham perbankan karena lebih aman. Bisnis perbankan juga sustainable," ujar dia.

4. Pakai aplikasi

Gaji UMR Mau Rutin Nabung Saham? Begini Caranya!ilustrasi trading (IDN Times/Aditya Pratama)

Bagi kalangan pemula, tidak disarankan menggunakan intuisi untuk memilih saham. Timothy menyarankan untuk menggunakan aplikasi sekuritas. Biasanya, di aplikasi sekuritas menyediakan fitur panduan dalam berinvestasi saham bagi pemula.

"Pilih aplikasi yang bisa membeli dan menjual saham dengan lebih mudah sehingga lebih friendly dalam penggunaan,” kata dia.

Baca Juga: 8 Ide Bisnis di Desa, Patut Dicoba!

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya