[Puisi] Banjir Kerinduan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagaimana musim yang bekerja sesuai waktu tertentu
Begitu pun juga rindu ya bereaksi tanpa diketahui kapan ia menggebu
Adalah hujan bulan Januari yang belakangan turun melulu;
Satu waktu ia turun malu-malu
Pada waktu lain, ia turun seolah tak tahu waktu;
Terus turun dan tidak peduli sekali pun mencoak batu;
Atau bahkan merendam seisi kota yang kemudian menggores kelabu
Rindu, suatu rasa yang ajaib dan penuh misteri
Ia bekerja tanpa siapa pun tahu pasti;
Mengerubungi diri tanpa permisi;
Atau bahkan mengalami eskalasi
Yang membekukan diri;
Terkadang,
Layaknya penjarah, ia curi segenap isi hati
Hingga, kegundahan yang mengisi
Adalah waktu yang tidak dapat diprediksi;
Serta intensitas rasa rindu yang terus meninggi
Membuat diri diguyur sesuatu yang tak pasti;
Yang merendam kewarasan diri
Sebab rindu telah membanjiri;
Seisi hati kemudian gigil tak berhenti
Lalu,
Adalah suatu kehangatan yang mampu membuat banjir mereda;
Sebagaimana rindu yang surut selepas doa yang kemudian menjadi nyata;
Dipertemukan engkau yang meneduhkan jiwa;
Menyenangkan mata;
Penyebab metamorfosa suatu kekaguman menjadi cinta
Adinda
Baca Juga: [PUISI] Kita yang Sebatas Pernah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.