[Puisi] Bebas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berkecamuk tak tentu, nyaris gila
Ini dan itu semuanya selalu salah saja
Tolong, tidak adakah yang bisa menolong?
Hidup dengan jiwa yang mati, untuk apa?
Sudahlah, tak perlu menyeret kata peduli
Kamu yang paling menyedihkan dari kacamataku
Melebamkan lutut lain karna tak mampu berdiri sendiri
Pecundang memang paling ahli melimpahkan caci
Biar menjadi bunga salju, batu permata, apa pun
Mengapa aku harus ditakar dan diadu
Terjelek dan terburuk, terusang, dan terbusuk
Berbeda pun setidaknya aku bercahaya sendiri
Ada banyak destinasi menanti di sudut mimpi
Namun kau selalu berhasil melumpuhkan ayunan kaki
Dengan rangkaian kata paling menusuk nyeri
Padahal diri ini bukan kau punyai
Bantu aku pergi, bawa aku lari
Selagi bisa bernapas barang seketika
Mencicip hangat dan gerak bebas udara
Dunia ini terlalu dingin untukku
Baca Juga: [Puisi] Aku dan Harapan yang Terbuang
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.