[PUISI] Ketika Musim Berubah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kau tak ada di sisiku ketika musim berubah
Mengapa Tuhan membiarkanku mencintai
Hanya untuk membuatku menangis lagi
Bahkan aku masih merasakannya
Ia tersimpan rapat di dalam dadaku
Hari kian menjadi sendu
Masihkah aku memiliki kesempatan untuk dekat dengannya?
Terlalu cepat kau pergi
Kini aku hampir menangis
Langkahku terhenti dan kau terus maju
Bagaimana bisa aku belajar mencintai kembali
Ketika semuanya masih terlihat sepertimu
Harapanpun hampa
Aku menangis pada kenyataan
Aku tidak ingin kau melihat ini
Sepi dan terlupakan,
Bahkan aku masih peduli
Hangat tangan-Nya menyentuhku
Ia berbisik sendu
"Biarkanlah...,"
“...kau lebih membutuhkan ini. Jangan menyesal.”
Terima kasih untuk singgah sejenak
Tidak seharusnya aku mengeluh
Ini adalah berkah bagiku
Aku tidak akan menangis lagi
Baca Juga: [PUISI] Melepas Kekasih Jingga
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.