[PUISI] Marah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ruang hampa jadi sasaran
Berteriak sekeras mungkin
Menghilangkan duka yang mendalam
Yang mencekik jiwa yang rentan
Berharap tak terulang lagi
Namun itu hanya ilusi
Yang tak dapat terhenti
Seakan semua terus berulang
Hari semakin berlalu
Rumput semakin tinggi
Ingatan itu mulai kembali
Tetes air mata membasahi pipi
langit seperti hitam pekat
Diam-diam menusuk jantung ini
Aku tak tau lagi harus pergi ke mana lagi?
Teriakan keras membawa jiwa semakin rapuh
Walau hanya sekali tapi selalu teringat dalam kenangan
Apakah diri ini sudah tak berarti?
Mungkin hanya ingatan tapi kenapa tak mau pergi
Mungkin hanya suara tapi bisa menyakiti hati
Mungkin hanya ungkapan tak suka tapi selalu teringat lagi dan lagi
Apalah daya ini
Baca Juga: [PUISI] Cintai Diri
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.