[PUISI] Seringnya, Aku yang Tersingkir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terlalu akrab dengan sepi,
Hingga ramai pun teramat sunyi
Melamun diri di tengah malam hari
Ku ingin berdua namun terhempas ke palung berduri
Seringnya, aku yang tersingkir
Ingin berusaha tegar,
Tapi tetap harus selalu berdzikir
Walau diri harus selalu berakhir tergelincir
Seringnya, aku yang terlupakan
Tak peduli jika selalu hadir meluangkan
Diri ini tetap tidak bisa jadi kesayangan
Karena aku tak pernah berada dalam angan
Seringnya, aku yang dipaksa kuat
Walau dalam hati selalu ingin mengumpat
Kenapa harus berakhir dengan tobat
Sedangkan dia selalu berhasil memikat
Baca Juga: [PUISI] Perihal Kita yang Belum Tuntas
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.